NTT Terkini
Prevalensi Stunting NTT Rentang 30-40 Persen, WVI Dukung Lakukan Penurunan
Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi NTT.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi NTT menyelenggarakan "Seminar Bedah Strategi Percepatan Penurunan Stunting NTT".
Bertempat di Hotel Harper Kupang, Jumat (18/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dan membuat kesepakatan antara semua stakeholder yang ada terkait isu stunting di Provinsi NTT.
Gubernur NTT Melki Lama Lena mengatakan, indikator penurunan stunting menjadi bahan untuk RPJMD NTT. Untuk itu, perlu upaya bersama untuk menurunkan angka prevalensi stunting sesuai target yang telah dibuat.
"Seminar ini menjadi momen yang tepat untuk melihat kembali strategi kita dan memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak untuk menurunkan angka prevalensi stunting di NTT," katanya dalam pernyataan yang disampaikan Kepala Bapperida NTT Alfons Theodorus.
Portunatas Tamba, Program Manager Zonal WVI di NTT menjelaskan sesuai hasil SSGI 2024,sebagian besar wilayah layanan WVI di Provinsi NTT memiliki prevalensi stunting di rentang 30 hingga 40 persen.
Artinya angka prevalensi masih tergolong tinggi dan jumlah absolut penderita stunting masih di angka puluhan ribu. Sebagai organisasi yang fokus dalam upaya mewujudkan hidup anak.
"Fakta inilah yang membuat Wahana Visi Indonesia akan terus berkomitmen mendukung pemerintah Provinsi NTT untuk menurunkan angka prevalensi penurunan stunting," ujar dia.
Portun mendorong Pemerintah Provinsi NTT untuk merumuskan strategi khusus untuk penanganan stunting. Komitmen dari WVI ini disambut baik oleh Bapperida Provinsi NTT selaku lembaga yang mengkoordinir perencanaan program di daerah.
Pemerintah Provinsi NTT memandang perlu adanya strategi dan kebijakan lanjutan untuk menurunkan kebijakan tentang percepatan penurunan stunting di tingkat nasional ke tingkat provinsi, bahkan hingga kabupaten.
Seminar ini dihadiri secara luring oleh instansi terkait di tingkat Provinsi NTT, Kota Kupang, dan Kabupaten Kupang, Mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, hingga anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Institusi terkait untuk kabupaten lain dalam lingkup Provinsi NTT juga menghadiri seminar ini secara daring. Kegiatan ini berhasil menyamakan pemahaman semua peserta yang hadir mengenai kebijakan yang telah disusun di level nasional dan provinsi, serta langkah-langkah implementasinya.
Para peserta seminar juga menyepakati untuk melihat kembali kebijakan yang ada dan menyusun langkah yang diperlukan bila ada penambahan poin kebijakan atau langkah implementasi yang harus dilakukan.
Dengan banyaknya upaya dan anggaran yang sudah dilakukan namun angka pencapaian untuk percepatan penurunan stunting belum mencapai hasil yang memuaskan, maka ke depannya WVI di zonal NTT bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT, akan terus melanjutkan proses awal ini ke tahapan selanjutnya.
Harapannya agar segera terwujud suatu kebijakan yang lebih strategis di tingkat provinsi untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di seluruh wilayah Provinsi NTT. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.