TTU Terkini
Yosep Falentinus Delasalle Kebo Dilantik Jadi Ketua KONI TTU Masa Bakti 2025-2029
Pada saat itu, organisasi ini baru menampung 3 cabang olahraga yakni; sepak bola, tenis dan bola basket. Pada tahun 1946 secara resmi KONI berdiri.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Bupati Timor Tengah Utara, Yosep Falentinus Delasalle Kebo resmi dilantik menjadi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Timor Tengah Utara (TTU) masa bakti 2025-2029.
Pelantikan Ketua Umum KONI TTU dan jajaran pengurus ini dipimpin langsung Ketua Umum KONI NTT, Josef A Nae Soi, Jumat (18/7/2025) di Aula Hotel Victory II, Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, NTT.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Umum KONI NTT, Wakil Bupati TTU, Kamillus Elu, Sekda TTU, Fransiskus Fay, Forkompinda Kabupaten TTU, para pimpinan OPD Lingkup Pemkab TTU, Pengurus Cabang Olahraga di Kabupaten TTU, dan para atlet dari sejumlah cabang olahraga di Kabupaten TTU.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KONI TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran pengurus yang baru dilantik. Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari tanggung jawab besar dalam membina dan mengembangkan olahraga di Kabupaten TTU.
Baca juga: Berencana Bangun Gedung SMP Warga Desa Nufitasi Temui Bupati dan Wabup TTU
Dikatakan Falentinus, olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga bagian dari pembangunan karakter, kesehatan masyarakat, dan kebanggaan daerah.
Dalam era yang semakin kompetitif saat ini, peran KONI sangat strategis untuk mencetak atlet-atlet berprestasi yang mampu membawa nama Kabupaten TTU, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
"Saya percaya, di bawah kepemimpinan pengurus yang baru, KONI Kabupaten TTU dapat menjalankan amanah ini dengan baik. Tentunya dibutuhkan sinergi antara KONI, pemerintah daerah, cabang olahraga, serta seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Ihwal dengan kegiatan pelantikan hari ini, Falentinus ingin menekankan beberapa hal untuk diperhatikan bersama yakni; Pertama, para pengurus segera menyusun program kerja yang realistis, terukur, dan berorientasi pada pembinaan jangka panjang.
Kedua, pengurus juga diminta untuk memprioritaskan pembinaan atlet-atlet usia dini. Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan prestasi dan regenerasi atlet, KONI harus hadir sejak awal dalam mendampingi proses tumbuh kembang talenta muda daerah kita.
Ketiga, pihaknya akan membangun budaya olahraga yang inklusif di tengah masyarakat. Olahraga bukan hanya milik atlet, tetapi menjadi gaya hidup masyarakat TTU yang sehat dan produktif.
"Keempat, manfaatkan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan organisasi maupun pembinaan atlet. Di zaman sekarang, digitalisasi adalah kebutuhan, bukan lagi pilihan," bebernya.
Pemerintah Kabupaten TTU berkomitmen untuk terus mendukung program-program KONI, baik melalui alokasi anggaran maupun kebijakan yang berpihak pada pengembangan olahraga. Namun, tentu juta diharapkan agar KONI juga proaktif membangun kemitraan dengan dunia usaha dan berbagai elemen masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum KONI NTT, Josef A Nae Soi mengatakan, di dalam KONI membawahi sejumlah kegiatan pembinaan olahraga dini, pembinaan olahraga rekreasi, pembinaan olahraga pendidikan dan pembinaan olahraga prestasi.
KONI merupakan induk organisasi untuk membina atlet di bidang prestasi. Berdasarkan runutan sejarah berdirinya, KONI didirikan pada tahun 1939 pada zaman penjajahan Belanda yang dikenal dengan sebutan "Indische Sport".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.