Breaking News

NTT Terkini

Potensi Laut NTT Terabaikan, Rakerda Pemuda Katolik Komcab NTT Angkat Isu Kelautan 

Karena itu pihaknya mencoba mengangkat isu ini melalui rekomendasi awal dengan Pengurus Pusat untuk ditindaklanjuti dengan gerakan lanjutan nantinya. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
PODCAST - Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvensius Tukung dan host jurnalis Pos Kupang, Ani Toda dalam Podcast Pos Kupang, Rabu, (16/7/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemuda Katolik Komisariat Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) dengan mengangkat isu kelautan dalam seminar nasional yang menjadi salah satu agenda dalam kegiatan tersebut. 

Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvensius Tukung dalam Podcast Pos Kupang, Rabu, (16/7/2025) mengatakan, alasan isu kelautan diangkat dalam Rakerda kali ini adalah perdebatan tentang Provinsi NTT apakah merupakan provinsi kepulauan belum ada ujungnya. 

"Ada yang bicara tentang pemekaran, ada yang bicara bahwa ini harusnya kita Provinsi kepulauan. Kenapa? Karena kondisi geografis NTT itu adalah berbasis kepulauan. Mau ke Rote harus melalui laut, udara pun setengah mati. Mau ke Flores, mau ke Sumba, mau ke Alor (harus melalui laut, red). Namun demikian, perhatian pemerintah pusat melalui APBN sangat minimalis jadi masih dihitung berdasarkan jumlah penduduk dengan luasan daratan. Ini sangat tidak adil kan? Nah karena itu kalau kita mencoba mendorong, bagaimana seharusnya pemerintah pusat mulai adil dalam hal memberikan perhatian terhadap NTT yang mana selama ini kita lihat untuk sementara masih bergantung tinggi sama APBN, itu 90an persen," kata Yuven. 

Karena itu pihaknya mencoba mengangkat isu ini melalui rekomendasi awal dengan Pengurus Pusat untuk ditindaklanjuti dengan gerakan lanjutan nantinya. 

Baca juga: Ida Farida Jemida Nahkodai Pemuda Katolik Komcab Rote Ndao 

"Dengan demikian nanti akan bergeser kalkulasi dana transfer daerah yang melalui APBN skenario DAU dan lain sebagainya yaitu tidak hanya melihat dari luasan daratan tapi juga tidak hanya melihat dari aspek jumlah penduduk atau sinkronisasi kebijakan nasional tetapi juga melihat laut itu menjadi bagian dari perhitungan. 
Berikutnya bagaimana mengarahkan perhatian dari pemerintah pusat untuk mengoptimalisasikan potensi yang ada di laut. Kita lihat hari ini pelabuhan-pelabuhan kita masih sangat jauh dari kata memenuhi standar, problemnya luar biasa," ujarnya. 

"Selain pelabuhan laut, mode transportasi kita, kapal-kapal laut kita tidak layak, kemudian misalnya bagaimana sumber-sumber pendapatan kita yang berbasis kelautan, ada ikan yang belum dioptimalkan. Ada garam, ada rumput laut dan lain sebagainya termasuk bagaimana pariwisata itu melihat laut sebagai salah stau sumber yang sangat kuat. Yang paling penting adalah semua kabupaten kita punya laut tetapi Iklim pembangunan daerah kita hampir pasti tidak ada perhatian yang sedikitpun ke laut juga tidak," tambahnya. 

Yuven menjelaskan, Rakerda nanti akan melibatkan Komisi IV dan Komisi II DPR RI. 
Komisi II kaitannya dengan otonomi daerah, kaitannya dengan pemerintah dalam hal ini Menteri Dalam Negeri sementara Komisi IV dengan Kementerian KKP untuk bagaimana mengoptimalisasi ekonomi masyarakat pesisir dimana nasib masyarakat pesisir ini harapan satu-satunya adalah nelayan dan laut sebagai lahannya. 

"Berikut adalah mesti ada budaya baru yang harus digalakkan oleh NTT menurut kita, adalah supaya sejak dini anak-anak NTT melihat laut itu potensinya besar sekali. Kan ada asumsi, alam bawah sadar kita disetel ya kita ini anak pegunungan ya, kita masuk laut takutnya minta ampun, 
Ini yang menurut saya Pemuda Katolik melihat ada kekuatan yang terabaikan, tidak dioptimalkan. Itu sebetulnya," terangnya. 

Dikatakan Yuven, Rakerda Pemuda Katolik Komda NTT merupakan mandatory organisasi atau bagian dari keputusan strategis organisasi atau agenda strategis yang mana ditetapkan diputuskan pada saat musyawarah komisariat daerah Agustus tahun lalu yang harusnya di Sumba Barat Daya. Tetapi karena ada situasi dan kondisi tertentu, dipertimbangkan lagi dan ditinjau melalui rapat pleno kemudian digeser ke Kota Kupang. 

"Sekalipun itu bagian dari mandatory tapi ada hal yang menjadi momentum untuk bagaimana melalui Rakerda ini Pemuda Katolik secara kedalam setidaknya makin menguatkan posisinya sehingga bisa dikatakan juga tidak hanya menyusun program atau langkah-langkah strategis tapi juga bagaimana menjadikan momentum ini sebagai momentum meneguhkan komitmen secara kedalam kemudian menguatkan konsolidasi kembali untuk satu frekuensi karena ada hubungannya," ungkapnya. 

Adapun rangkaian agenda Rakerda Pemuda Katolik Komda NTT yaitu pertama, kaitan dengan program kerja tapi juga keselarasan atau sinkronisasi gerakan nasional yang sudah menjadi keputusan strategis di rapat kerja nasional sebelumnya, lalu kemudian diselaraskan dengan tingkat komisariat cabang di kabupaten/kota.

Kedua, kata Yuven, melalui Rakerda ini juga Pemuda Katolik ingin memainkan peran terhadap perkembangan pembangunan.

Jadi nantinya dalam target yang ingin dicapai konsolidasi organisasi, juga ada kaitan target eksternal, artinya ada semacam satu konsentrasi dari perhatian Pemuda Katolik untuk terlibat dalam urusan publik atau isu-isu baik pembangunan nasional maupun daerah, sehingga ada tambahan agendanya adalah seminar. 

Ketiga, ada penguatan kemitraan yang mana dalam ruang rakernas juga sudah melakukan MoU dengan beberapa mitra strategis termasuk Kemensos RI dalam hal ini ada UPT Sentra Efata untuk di NTT, kemudian ada BPJS Ketenagakerjaan, Indo grosir dan beberapa lainnya yang juga nantinya akan disinkronkan sehingga dalam Rakerda ini juga mungkin ada penandatanganan kerjasamanya, atau seperti apa tindak lanjutnya, hal ini nanti menjadi bagian dari agenda Rakerda. (uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved