NTT Terkini
Perum Bulog Siap Awasi Secara Ketat Penyaluran Beras Program SPHP
Perum Bulog NTT memastikan bahwa penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan terus diawasi secara ketat
Sejauh ini, Bulog memastikan belum ada temuan pengoplosan beras SPHP oleh mitra resmi.
Namun, pelanggaran kerap terjadi di luar mitra resmi yakni pihak yang membeli dari mitra lalu menjual kembali secara eceran di atas harga yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Jaga Stabilitas Harga, Perum Bulog Cabang Atambua Gencar Lakukan Pasar Murah
“Kalau ditemukan menjual di atas HET, apalagi di luar mitra, itu pelanggaran serius. HET SPHP ditetapkan Rp13.100 per kg, jadi satu pack 5 kg maksimal Rp65.500. Kalau dijual di atas itu, sudah termasuk pelanggaran,” ujarnya.
Soal isu pengoplosan, pihak Bulog menegaskan bahwa tidak ada beras SPHP yang boleh dicampur dengan beras lain untuk diperjualbelikan kembali, terutama karena SPHP merupakan beras subsidi dari pemerintah.
Untuk ketersediaan, Bulog menjamin bahwa stok beras SPHP di wilayah saat ini mencapai 29.500 ton, cukup untuk kebutuhan hingga 2-3 bulan ke depan. Namun sistem pengadaan tetap bersifat dinamis dan akan segera ditambah jika diperlukan.
Pihak Bulog juga mengimbau seluruh mitra agar tetap mematuhi aturan yang berlaku. Kepatuhan terhadap regulasi akan memudahkan proses distribusi dan tetap menguntungkan secara ekonomi.
“Selama patuh, mitra tetap dapat keuntungan dan tidak ada masalah. Tapi kalau coba-coba langgar aturan, bukan hanya pasokan kami putus, tapi juga bisa berujung ke proses hukum,” ungkapnya. (Iar)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.