Opini
Opini: Stunting Itu Tak Terlihat Tapi Menghancurkan NTT
Bayangkan ada bom waktu yang ditanam secara diam-diam dalam tubuh seorang anak sejak dalam kandungan. Tidak terdengar. Tidak terlihat.
|
Editor:
Dion DB Putra
Kalau kita sungguh-sungguh ingin memutus kemiskinan antargenerasi, maka seluruh perhatian dan anggaran harus dipusatkan pada masa emas ini.
Apa yang bisa kita lakukan?
- Bantu ibu hamil dan bayi dengan pangan bergizi seperti telur, ikan, dan susu, bukan sekadar imbauan.
- Aktifkan Posyandu sebagai pusat edukasi keluarga muda, bukan hanya timbang berat badan.
- Libatkan tokoh adat dan agama untuk meluruskan keyakinan dan tradisi keliru soal pemberian makanan bayi.
- Arahkan Dana Desa dan APBD ke gizi anak dan ibu hamil. Jalan bisa dibangun kemudian, tapi otak anak tidak bisa menunggu.
Jangan Bangun Masa Depan dari Reruntuhan
Stunting tidak berteriak. Ia tidak kelihatan. Tapi begitu anak-anak kita dewasa, dampaknya muncul: kecerdasan rendah, penghasilan rendah, dan kualitas hidup rendah.
Jika kita gagal mencegah stunting sebelum usia dua tahun, maka yang kita bangun bukan masa depan, tapi penyesalan jangka panjang. Jangan tunggu lagi. Fokuslah pada 1000 HPK — sebelum semua benar-benar terlambat. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Tags
Jermi Haning
stunting
NTT
Nusa Tenggara Timur
Penanganan Stunting
Opini Pos Kupang
POS-KUPANG.COM
simpan bom waktu
Berita Terkait
Berita Terkait:#Opini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.