Belu Terkini

Dinas Pertanian Belu Kejar Target MT2, Dorong Petani Percepat Penanaman

Lebih lanjut, Ia menyampaikan berdasarkan hasil monitoring terbaru, sudah ada sekitar 342 hektar lahan yang siap ditanami dalam waktu dekat.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
MUSIM TANAM KEDUA - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Robert Mali mengatakan musim tanam kedua (MT2) tahun 2025 di Kabupaten Belu belum berjalan optimal. . 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Robert Mali, menyampaikan musim tanam kedua (MT2) tahun 2025 belum berjalan optimal.

Salah satu penyebabnya adalah mundurnya waktu panen pada musim tanam pertama, yang berdampak langsung pada keterlambatan proses tanam lanjutan.

“Persiapan MT2 sebenarnya dimulai sejak April hingga September. Tapi karena musim tanam pertama bergeser dari Januari ke pertengahan Februari, maka panen juga terlambat. Bahkan sampai Mei kita masih panen. Jadi otomatis persiapan MT2 juga tertunda,” ujar Robert kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (9/7/2025).

Robert menjelaskan, sesuai target nasional dari Kementerian Pertanian, setiap daerah diwajibkan melakukan pembaruan data luas tambah tanam (LTT) padi setiap hari.

Baca juga: Kadis PUPR Belu Imbau Warga Waspadai Oknum yang Tawarkan Bantuan Rumah dengan Imbalan

Data tersebut wajib masuk ke tingkat provinsi paling lambat pukul 03.00 Wita. 

Namun hingga akhir Juni lalu, capaian tanam Kabupaten Belu masih jauh dari target. Dari target LTT Juni sebesar 158 hektar, hanya sekitar 48 hektar atau 30 persen yang berhasil ditanam.

“Sebagian besar petani masih dalam tahap persiapan lahan karena baru selesai panen. Tapi kami terus dorong dan dampingi mereka agar segera melakukan penanaman,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan berdasarkan hasil monitoring terbaru, sudah ada sekitar 342 hektar lahan yang siap ditanami dalam waktu dekat.

Distan Belu memproyeksikan pada akhir Juli nanti, luas tanam MT2 bisa mencapai minimal 50 persen dari target bulanan, meskipun tantangan di lapangan masih cukup tinggi.

“Kita akui, target dari pusat cukup tinggi, target kita bahkan naik menjadi 843 hektar. Tapi kami optimis bisa kejar 50 persen, asalkan cuaca dan kesiapan lahan mendukung,” jelas Robert.

Ia menyebutkan dua wilayah yang menjadi fokus utama MT2, yakni Kecamatan Raihat dan Lamaknen. Raihat memiliki potensi lahan sekitar 900 hektar, sementara Lamaknen memiliki sekitar 700 hektar.

“Raihat dan Lamaknen didukung oleh sistem irigasi yang cukup baik, sehingga kita dorong agar bisa maksimal tanam di sana. Apalagi saat ini kita sedang mengalami anomali iklim, di mana seharusnya masuk musim kering, tapi justru masih terjadi hujan. Ini menjadi peluang untuk meningkatkan indeks pertanaman menjadi IP 2 di sebagian besar wilayah,” tambahnya.

Robert menegaskan, Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Pertanian akan terus memantau dan mendorong petani untuk memanfaatkan kondisi cuaca basah ini agar bisa meningkatkan produksi pangan daerah dan memenuhi target nasional. (gus)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved