Prakiraan Cuaca

Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Selasa 8 Juli 2025, BMKG Ingatkan Angin Kencang Masih Terjadi

Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini Selasa 8 Juli 2025, BMKG ingatkan angin kencang masih terjadi hingga 14 Juli 2025

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
(REUTERS/Toru Hanai)
NTT WASPADA ANGIN KENCANG - Seorang wanita menahan payung yang nyaris terbang akibat angin kencang. Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Selasa 8 Juli 2025, BMKG Ingatkan Angin Kencang Masih Terjadi. 

POS-KUPANG.COMBMKG mngingatkan bahwa angin kencang di NTT masih terjadi hari ini hingg 14 Juli mendatang. 

Dalam rilis terbarunya, BMKG Sejumlah fenomena Atmosfer memicu angin kencang di NTT serta hujan petir di sejumlah Wilayah Indonesia.

BMKG juga mengingatkan NTT dan Sejumlah Wilayah di Indonesia agar mewaspada peningkatan hujan dengan intensitas sedang.

Berikut informasi lengkap Cuaca Sepekan ke depan

BMKG menyebut Kemarau belum Merata, beberapa Wilayah Indonesia masih berpotensi hujan lebat.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kupang Selasa 8 Juli 2025: Cerah Berawan Sepanjang Hari, Waspada Angin Kencang

Sejak Maret 2024, BMKG telah merilis prediksi bahwa awal musim kemarau 2025 akan mengalami kemunduran pada sekitar 29 persen Zona Musim, terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Berdasarkan pemantauan BMKG hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 % zona musim di Indonesia yang telah memasuki periode musim kemarau

Angka ini hanya mencapai setengah dari kondisi normal, dimana sekitar 64 % jumlah zona musim yang secara klimatologis biasanya telah mengalami musim kemarau pada akhir Juni.

Meskipun kondisi iklim global saat ini menunjukkan bahwa ENSO dan IOD berada dalam fase netral dan diperkirakan akan tetap netral hingga akhir tahun 2025, anomali curah hujan yang telah terjadi sejak Mei diperkirakan akan terus berlangsung hingga Oktober 2025.

Melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat, dan hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut. 

Selain itu, monitoring gelombang ekuator dan angin streamline menunjukkan adanya Gelombang Kelvin dan Ekuatorial Robby yang aktif melintas di sejumlah wilayah Indonesia.

Kombinasi faktor-faktor ini menunjukkan bahwa meskipun indikator iklim global berada dalam kondisi netral, dinamika regional tetap mendukung terbentuknya pola hujan di wilayah Indonesia.

Baca juga: Cek Prakiraan Cuaca Kupang Hari Ini Senin 7 Juli 2025, BMKG: Cerah Berawan Waspada Angin Kencang

Mengacu pada peringatan dini yang telah disampaikan, BMKG mencatat hujan lebat hingga ekstrem terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Pada 6 Juli 2025, hujan intensitas tinggi (>100 mm/hari) tercatat di berbagai titik di Jakarta dan sekitarnya, seperti Semanan (144 mm), Angke Hulu (135 mm), dan Halim (123 mm). Sehari sebelumnya, 5 Juli, hujan ekstrem (>150 mm/hari) terjadi di Bogor (157,4 mm), Mataram (111.4 mm/hari), dan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan seperti Bantaeng dan Bulukumba, yang menimbulkan dampak berupa banjir, longsor, dan pohon tumbang. 

Hujan lebat juga tercatat di Tangerang (88,2 mm) dan Jakarta Timur (77 mm), yang turut menyebabkan kerusakan dan genangan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved