Flores Timur Terkini

Lima Tahun Lika-liku PGRI Flores Timur Diramu Jadi Buku

Dalam mewujudkan karya hebat itu, pihaknya melibatkan 50-an guru dengan tiga narasumber pendamping yang berkompeten di dalam dunia menulis

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
PGRI Flores Timur mengadakan workshop penulisan buku lima tahun PGRI di Lantai II Gedung Perpustakaan Flores Timur, di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis, 3 Juli 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Perjalanan penuh liku selama lima tahun terakhir dalam tubuh PGRI Cabang Flores Timur akan diramu menjadi buku. Workshop penulisan buku telah diselenggarakan di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Flores Timur di Larantuka, Kamis, 3 Juli 2025.

Organisasi profetis ini menciptakan iklim literasi dengan menggugah minat para guru daerah. Lewat buku, segala cerita perjuangan guru akan tercatat sebagai jejak nyata yang tak akan terhapus di kemudian hari.

Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian, menyatakan pentingnya membukukan cerita-cerita kedigdayaan yang mereka lakukan selama satu periode, mulai dari peningkatan profesionalisme guru, program advokasi guru, dan peningkatan kesejahteraan guru.

"Kalau tidak diarsipkan secara baik, ya hari ini kita boleh bercerita tetapi ruang edukasinya itu tidak jalan karena tidak ada dokumen yang kita baca sebagai referensi," kata Maksimus saat diwawancara.

Dalam mewujudkan karya hebat itu, pihaknya melibatkan 50-an guru dengan tiga narasumber pendamping yang berkompeten di dalam dunia menulis, Muhammad Soleh Kadir, Benediktus Bareng Lanan, dan Asy'ari Hidayah Hanafi.

Maksimus menerangkan, selain unsur internal, pihaknya juga melibatkan kalangan luar seperti dosen, jurnalis, politisi, pelaku UMKM, serta mahasiswa untuk menuangkan pandangan dari kaca mata luar.

"Dari eksternal juga kita undang untuk melihat PGRI dari luar. Sehingga pada target akhirnya dapat menghasilkan sebuah buku, yang isinya tentang pengalaman teman-teman mengikuti kegiatan PGRI, tentang cerita perjuangan PGRI terhadap guru-guru, serta pengalaman tentang pikiran-pikiran PGRI yang memotivasi," katanya.

Ketiga narasumber mendampingi guru-guru peserta hingga menghasilkan kerangka tulisan dengan gaya tulisan yang mengakrabkan penulis dan pembaca, misalnya feature.

Baca juga: Korupsi Dana BOS, Eks Kepala SMK Negeri 1 Larantuka Flores Timur Jadi Tersangka

"Para narasumber ini dari internal kita, bukan karena gurunya saja tetapi mereka ini punya pengalaman yang baik dalam mendampingi guru-guru dalam dunia menulis," jelasnya.

Asisten III Administrasi Umum, Petrus Pehan Tukan, mewakili Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, mengapresiasi langkah PGRI dalam membukukan rekam jejak mereka selama lima tahun itu.

Anton Doni dalam catatannya mengakui PGRI sebagai wadah organisasi profetis yang terus menyuarakan kualitas dan kapasitas para guru yang terhimpun dalam wadah tersebut.

"Kita menyadari persoalan yang dihadapi guru masih banyak, tetapi dengan kehadiran PGRI yang aktif menyuarakan persoalannya, saya kira satu per satu persoalan mulai direspons secara baik," kata Petrus Pehan Tukan. (cbl)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved