NTT Terkini
Wagub NTT Johni Asadoma Imbau Guru Perkuat Edukasi Sekolah Soal LGBT dan HIV/AIDS
Data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kupang menunjukkan lonjakan signifikan pasien dengan keluhan terkait HIV/AIDS.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma mengimbau para guru agar memperkuat edukasi di sekolah-sekolah tentang bahaya LGBT dan penyakit HIV/AIDS.
Menurut dia, edukasi harus terus disampaikan ke kalangan pelajar agar menghindari hal semacam itu. Mantan Kapolda NTT itu menyebut, ia mengungkapkan persoalan itu berdasarkan data dari salah satu rumah sakit di NTT.
“Ini merupakan warning kepada para kepala sekolah bahwa bahaya itu sudah di depan mata. Karena itu, bimbingan dan nasihat kepada para siswa harus terus diberikan agar mereka tidak salah langkah,” katanya, Kamis (3/7/2025).
Data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kupang menunjukkan lonjakan signifikan pasien dengan keluhan terkait HIV/AIDS.
Baca juga: Opini: Menimbang Moralitas Kristiani di Tengah Arus LGBT
“Data kasar yang kita terima, setiap hari antara 30 sampai 50 orang datang membawa keluhan terkait HIV/AIDS. Ini kondisi yang tidak bisa dianggap sepele,” ujarnya.
Meski belum ada data rinci terkait latar belakang korban, seperti usia, profesi, atau lokasi tempat tinggal, namun dia menilai fakta ini sudah cukup menjadi dasar bagi pemerintah dan institusi pendidikan untuk mengambil langkah-langkah preventif.
“Kita belum tahu secara detail spesifikasi korban, tapi kondisi ini mengharuskan kita untuk bergerak cepat. Pemerintah tidak bisa tinggal diam,” tambahnya.
Johni menegaskan bahwa HIV/AIDS adalah penyakit menular yang dampaknya tidak hanya menyerang individu, tetapi juga bisa menyebar ke pasangan, bahkan bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi.
“Kalau ini tidak dikendalikan, maka kita menghadapi ancaman yang sangat serius, termasuk lahirnya generasi yang lemah secara kesehatan,” katanya.
Ia mendorong para guru dan kepala sekolah untuk menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan karakter, nilai-nilai moral, serta penyuluhan kesehatan di lingkungan sekolah.
Baca juga: Waspadalah, HIV AIDS Ada Di Sekitar Kita
“Para guru bukan hanya mengajar, tapi juga pembina karakter. Mereka harus tahu kondisi anak-anak mereka, harus peduli, agar bisa memberikan pendampingan yang tepat,” ujarnya.
Kader Gerindra ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan instansi kesehatan dalam menyusun strategi mitigasi dan edukasi yang efektif.
“Kita tidak sedang menghakimi siapa pun. Ini soal kepedulian dan perlindungan terhadap masa depan generasi muda. Edukasi dan pencegahan adalah kunci,” katanya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.