Nelayan Tenggelam di Sumba Timur
Polres Sumtim Bersama Nelayan Masih Mencari Rahmad Jailani yang Tenggelam di Perairan Menggudu
Dalam pencarian, polisi melibatkan para nelayan setempat dan menggunakan dua kapal nelayan untuk menyisir wilayah perairan Salura
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kepolisian Resor (Polres) Sumba Timur (Sumtim) bersama para nelayan tengah melakukan pencarian terhadap Rahmad Jailani (35), nelayan yang dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Menggudu pada Rabu (25/6/2025) malam.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Gede Harimbawa melalui Kasat Reskrim Iptu Helmi Wildan menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan tim SAR terkait peristiwa tersebut. Hingga Kamis (26/6/2025) sore upaya pencarian masih terus dilakukan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti SAR dan lainnya. Dan saat ini pihak Polsek Karera dan Posko Salura tengah melakukan pencarian,” kata Iptu Helmi pada Kamis (26/6/2025).
Dalam pencarian, polisi melibatkan para nelayan setempat dan menggunakan dua kapal nelayan untuk menyisir wilayah perairan Salura.
Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan Asal NTB Tenggelam di Perairan Menggudu Sumba Timur NTT
“Laporan yang diterima hari ini dua unit kapal nelayan sekitar berusaha melakukan pencarian di sekitar perairan Salura di titik yang berbeda,” ujarnya.
Sebelumnya, Rahmad Jailani nelayan asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan tenggelam usai mengalami kecelakaan laut pada Rabu (25/6/2025) malam.
Peristiwa nahas itu terjadi di tengah perairan antara Pulau Kotak dan Pulau Menggudu laut selatan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat itu, Rahmad tengah melaut untuk mencari cumi bersama dua rekannya Mukhlis (18) dan Andi Irawan (34). Mereka menggunakan perahu kecil.
Ketika berada di tengah laut, mesin perahu itu mengalami kerusakan. Rahmad pun berinisiatif memperbaiki mesin tersebut.
Namun, gelombang pasang tiba-tiba menghantam perahu dan mengakibatkan Rahmad terlempar ke laut.
Ia bahkan sempat membentur bagian mesin sebelum akhirnya hanyut dan tenggelam.
Upaya pencarian langsung dilakukan oleh kedua rekan korban, namun terhambat oleh mesin perahu yang rusak serta kondisi laut yang tidak bersahabat.
Mereka kemudian berusaha meminta bantuan dari nelayan lain dengan memberikan sinyal melalui senter.
Beberapa nelayan merespons. Sebagian mencoba mencari korban, sementara lainnya menarik perahu korban ke tepi pantai. (dim)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.