Sosok dan Profil
Sosok Dr. Fransiskus Sales, Pelayan Publik Inovator Olahraga dan Inspirator Generasi Muda
Kecintaannya pada dunia olahraga membawanya ke IKIP Ujung Pandang, tempat ia menyelesaikan studi di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Sosok yang satu ini untuk urusan olahraga bukan nama yang asing lagi di Provinsi NTT.
Nama lengkapnya Dr. Fransiskus Sales, S.Pd., MM atau biasa disapa Fransiskus. Ia Lahir di Wegok, Maumere, 5 Maret 1968.
Saat ini menjabat sebagai Plt. Kepala UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Dispora NTT.
Di tengah kesibukannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Fransiskus adalah sosok yang terus menanamkan semangat pelayanan, kolaborasi, dan inovasi demi kemajuan olahraga dan pemuda di Nusa Tenggara Timur.
Lahir dan besar dari pendidikan dasar di SDK Kebot/ZK Loangrotat, Fransiskus melanjutkan pendidikan ke SMPK Virgo Fidelis Maumere dan SGON Kupang.
Baca juga: Sosok Febby Nitte, Menemukan Kekuatan dari Benang dan Jarum
Kecintaannya pada dunia olahraga membawanya ke IKIP Ujung Pandang, tempat ia menyelesaikan studi di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (S1).
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan studi Magister Manajemen Pendidikan di UNIKA Widya Mandira Kupang (S2).
Baru-baru ini menyelesaikan studi doktoral (S3) di bidang Ilmu Administrasi Publik.
Perjalanan pendidikannya adalah refleksi dedikasi terhadap peningkatan kapasitas dan tanggung jawab pelayanan publik.
Karier ASN Fransiskus dimulai sebagai guru olahraga di SMPN Wulanggitang, Lato, Kabupaten Flores Timur.
Pengabdiannya di daerah terpencil membentuk cara pandangnya terhadap pentingnya akses dan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: Sosok Fransiskus Alesandro, Talenta Muda Lembata NTT yang Kini Bergabung di Madura United
Ia kemudian diperbantukan di SMAK Giovani Kupang, sebelum beralih ke dunia struktural birokrasi sebagai staf di UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (2010-2013).
Ia dipercaya menjabat berbagai posisi penting. Sebagai Kasi Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora NTT (2013-2016), Kabid Pembudayaan Olahraga (2016-2017), Kabid Permuseuman dan Kepurbakalaan (2018) lalu Staf BPSDM Provinsi NTT (2019-2025). Sejak Februari 2025 menjabat Plt Kepala UPTD Sarpras Olahraga Dispora NTT.
Saat ini, Fransiskus tengah mendorong program “Inovasi Birokrasi dalam Peningkatan PAD melalui Retribusi Berbasis Digital dan Kolaboratif”,.
D mana sub-inovasinya berupa digitalisasi E-Ticketing Parkir dan Event, menjadi terobosan penting yang menjadikan Dispora NTT sebagai leading sector inovasi daerah.
Visi, Strategi dan Nilai Luhur
Fransiskus membawa visi besar: “Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai.”
Ia menegaskan komitmennya membangun kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menjawab kebutuhan fasilitas olahraga yang layak dan representatif.
Nilai-nilai dasar ASN seperti pelayanan publik, akuntabilitas, loyalitas, adaptif, dan kolaboratif menjadi napas dalam setiap kebijakan dan tindakannya.
Baca juga: Sosok Goris Takene: ASN dan Penulis Sunyi yang Mengabdi Tanpa Pamrih
“Bangga melayani masyarakat NTT,” ujarnya, menegaskan bahwa pelayanan adalah kehormatan.
Perintis Ojek Pedesaan di Flores Timur
Salah satu pengalaman paling inspiratif adalah ketika Fransiskus merintis jasa ojek di Desa Lato, Kecamatan Titehena, Flores Timur pada tahun 2000.
Tergerak melihat kesulitan transportasi masyarakat, ia bersama dua rekan guru lainnya Frans Lejab dan Martinus Making membuka layanan ojek sepulang sekolah.
Aksi ini mendorong anak-anak muda di desa ikut serta dan kini menjadi mata pencaharian berkelanjutan di daerah tersebut.
Ia tak hanya mengajar di kelas, tapi juga memberi solusi nyata atas persoalan sosial.
Fransiskus dikenal sebagai perintis berbagai program olahraga di NTT. Ia mendirikan MGMP Olahraga Provinsi NTT dan menjadi ketua umum pertamanya, membentuk MGMP Olahraga di TTS, Sumba Timur, Sikka, dan Alor.
Mempelopori Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Merancang draft Perda Olahraga NTT,
Mendirikan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) NTT, Membuka Prodi PJKR di Universitas San Pedro Kupang, Menggelar Festival Tinju Tradisional “ETU” di Nagekeo.
Baca juga: Sosok Yabes Roni, Pemain Bali United Asal NTT yang Merasakan Racikan 7 Pelatih Berbeda
Menulis buku olahraga yang telah memiliki HAKI, antara lain, 'Strategi Pembelajaran Atletik', 'Strategi Pembelajaran Bola Voli' dan buku ketiga 'Strategi Kepelatihan Menuju Prestasi Olahraga, segera terbit nasional'.
Sebagai Atlet dan Pelatih
Fransiskus adalah mantan atlet lari jarak menengah dan jauh yang mewakili NTT di ajang nasional tahun 1989-1990.
Ia juga pernah menjadi pelatih atletik nasional, termasuk saat Indonesia mengikuti Kejuaraan Dunia Full Marathon di Hongkong (2008) dan PON Riau, dengan hasil membanggakan: 2 perak dan 3 perunggu.
Ia mengikuti berbagai pelatihan dan studi internasional, seperti pengembangan SDM ASN di Jepang (2019) dan studi museum di Australia (2020).
Kini, ia juga tengah merintis sekolah cabang olahraga Hoki di SMA Negeri 7 Kupang, sebagai upaya regenerasi atlet olahraga baru di NTT.
Hobi Fransiskus sejak kecil adalah olahraga, baik sebagai pemain, pelatih maupun akademisi. Ia percaya bahwa fasilitas yang memadai menjadi fondasi utama meraih prestasi olahraga.
Baca juga: Sosok Rumianik, ASN yang Punya Falsafah Hidup Menjadi Cahaya Bagi Orang Lain
Ia mengidolakan Paus Fransiskus, dan memegang prinsip hidup: “Hidup harus berarti bagi orang lain, dengan kerendahan hati dan semangat dalam melayani.”
Dr. Fransiskus Sales bukan sekadar ASN biasa. Ia adalah pendidik, pelayan publik, inovator, atlet, penulis, dan tokoh inspiratif yang telah memberikan sumbangsih besar bagi dunia olahraga dan pendidikan di NTT.
Keteladanan dan visinya menjadi contoh nyata bahwa pelayanan publik yang berakar pada nilai-nilai luhur dan tindakan nyata dapat membawa perubahan besar bagi daerah dan bangsa. (uge)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.