Prakiraan Cuaca
BMKG Prediksi Potensi Hujan Masih Tinggi Sepekan ke Depan, NTT Waspada Angin Kencang
Prospek Cuaca Periode 24-30 Juni 2025, BMKG Prediksi Potensi Hujan Masih Tinggi Sepekan ke Depan, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) merlis Prospek Cuaca Mingguan Periode 24–30 Juni 2025.
Meski sudah memasuki musim kemarau, BMKG memprediksi Potensi Hujan Masih Tinggi hingga Sepekan ke Depan,
Karena itu BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada.
Khusus untuk Wiayah NTT, BMKG mengimbau waspad angin kencang dalam periode tersebut.
BMKG menjelaskan, hingga dasarian II bulan Juni 2025, sekitar 25 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Baca juga: Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini Senin 23 Juni 2025, BMKG:Mayoritas Berawan, 6 Wilayah Hujan Ringan
Meskipun musim kemarau telah berlangsung di sejumlah wilayah, namun hujan ekstrem masih sering terjadi dalam sepekan terakhir, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. BMKG mencatat hujan ekstrem (>150 mm/hari) pada tanggal 18 Juni 2025 di Kab. Ketapang, Kalimantan Barat (224.5 mm/hari) serta tanggal 21 Juni 2025 di Kota Ambon, Maluku (213.0 mm/hari) dan Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara (188.0 mm/hari).
Sebagian wilayah Indonesia masih mengalami curah hujan tinggi. Hal ini disebabkan tidak hanya karena pengaruh kondisi atmosfer pada skala lokal, tetapi juga akibat keterlambatan datangnya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, dengan tingginya ketersediaan uap air khususnya di Indonesia bagian Selatan, potensi terjadi hujan dengan intensitas signifikan masih sering terjadi.
Kondisi tersebut diperkuat dengan aktivitas penjalaran gangguan atmosfer skala besar, yaitu Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berosilasi di wilayah maritim Indonesia pada awal pekan ini.
Selain itu, persistensi gelombang atmosfer tropis seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator juga turut memperkuat potensi pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di Indonesia.
Fenomena-fenomena tersebut membawa lebih banyak uap air, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.
Dengan kondisi atmosfer yang masih relatif dinamis, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang masih berpotensi terjadi, meskipun beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau.
Baca juga: BMKG Ingatkan Warga Manggarai Potensi Hujan Hingga Gelombang Tinggi dan Kebakaran Hutla
BMKG juga terus menekankan akan pentingnya untuk memantau informasi cuaca dari sumber resmi secara berkala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan guna mengantisipasi serta mengurangi dampak bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Prediksi Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) secara umum menunjukkan nilai negatif di sebagian besar wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan, yang mengindikasikan adanya pertumbuhan awan yang signifikan di wilayah Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.