ART Asal Sumba Dianiaya

Wagub NTT Telepon Kapolda Kepri, Kasus Majikan Aniaya ART Asal Sumba di Batam jadi Atensi 

Video yang sama, beberapa orang sedang berbicara. Mereka meminta korban agar menceritakan secara jujur perihal kejadian yang dialami. 

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Wagub NTT Telepon Kapolda Kepri, Kasus Majikan Aniaya ART Asal Sumba di Batam jadi Atensi 
POS-KUPANG.COM/HO-MUSA MAU
KORBAN - ART korban eksploitasi dan kekerasan yang dilakukan majikan di Batam Kepulauan Riau. Korban adalah warga Sumba Barat Provinsi NTT. Kini dia sedang menjalani perawatan di RS Elizabeth, Batam.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma merespons dugaan penganiayaan dan eksploitasi asisten rumah tangga (ART) asal Sumba Barat di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) oleh majikannya. 

Johni Asadoma langsung menghubungi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kepri Irjen Pol Asep Safrudin untuk membicarakan persoalan itu. Johni Asadoma menyebut kasus ini menjadi perhatian serius Kepolisian setempat. 

"Saya sangat prihatin dengan kejadian ini dan saya sudah telepon Kapolda Kepri baru saja dan beliau berkomitmen untuk memproses kasus ini sesuai prosedur dan aturan yang berlaku," kata Johni Asadoma, Senin (23/6/2025) malam. 

Menurut mantan Kapolda NTT ini, dari peristiwa itu, Polisi telah menahan dua tersangka, termasuk majikan korban dan satu ART. Johni Asadoma meminta semua warga NTT yang ada di Batam untuk tetap menjaga situasi kondusif. 

"Saya mengimbau agar warga NTT di Batam tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada polisi," katanya. 

Baca juga: Polisi Tangkap Majikan Penganiaya ART Asal Sumba, Intan Tak Pernah Terima Gaji Sejak Mulai Bekerja

Adapun pekerja dari NTT, kata Johni Asadoma, agar bekerja sperti biasa. Para pekerja diminta tetap melaksanakan berbagai aktivitas dengan disiplin dan jujur. 

"Pekerja asal NTT agar bekerja seperti biasa, bekerja dengan rajin, disiplin dan jujur serta terampil sehingga tidak ada alasan untuk dianiaya bahkan bisa dianggap keluarga oleh majikan atau atasan," katanya.

Sebelumnya, seorang ART dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dianiaya majikannya di Batam, Kepulauan Riau. Korban mengalami luka serius akibat tindakan itu. 

Dalam video yang diperoleh, Senin (23/6/2025), wajah korban terlihat babak belur. Matanya bengkak dan lebam di mata dan pipi hingga bibir. Perempuan yang menjadi korban itu tengah berada dalam suatu ruangan. 

Video yang sama, beberapa orang sedang berbicara. Mereka meminta korban agar menceritakan secara jujur perihal kejadian yang dialami. 

"Awal saya dipukul karena saya minta makan dan minta handphone di tetangga," kata korban terbaring seperti dalam video lainnya yang diperoleh. 

Baca juga: Ketua DPRD Sumba Barat Kutuk Keras Pelaku Kekerasan Terhadap ART Asal Sumba Barat di Batam

Dia terpaksa meminta makan ke warga sekitar karena seharian tidak makan. Korban juga sempat meminta makan ke sesama ART yang kebetulan berasal dari NTT. Namun, ART itu justru memarahinya. 

"Dia marah balik saya. Saya bilang biasa-biasa aja. Bos kalau pulang kerja, turun dari kamar lihat saya pukul saya. Semut sedikit, semua saya yang kena. Sampai tetangga tanya 'kenapa rambutmu dek', dijambak sama bos," kata korban. 

Suaranya terbata-bata. Dia bercerita awalnya dia dijambak dan disiram dengan air sisa pel lantai. Majikannya bahkan meminta sesama ART lainnya dari NTT agar memukul korban. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved