Lewotobi Erupsi

Penyintas Lewotobi di Camp Pengungsian Teriak Kebutuhan Air Bersih

Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT, masih kesulitan air bersih.

POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
PENYINTAS - Dua orang penyintas Gunung Lewotobi Laki-laki sedang duduk bercerita di Posko Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Jumat (20/6/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT, masih kesulitan air bersih. Mereka yang tinggal di pos lapangan dan hunia sementara sebanyak 4.116 jiwa.

Kesulitan air bersih dialami pengungsi di Poslap Desa Konga, Poslap Kobasoma, Poslap Bokang Wolomatang sejak beberapa pekan terakhir hingga Jumat (20/6/2025). 

Baca juga: LIPSUS: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dasyat Semburkan Abu 10 Km Warga Lari Berhamburan 

Koordinator Poslap Konga, Martinus Kwuta, mengatakan pengungsi butuh tambahan air bersih untuk masak, mandi, cuci, dan buang air.

Selama ini, kata Martinus Kwuta, pengungsi mendapat bantuan lewat pihak ketiga maupun BPBD Flores Timur. Namum bantuan lewat tangki itu masih belum cukup.

"Kami bersyukur pemerintah dan pihak ketiga membantu. Namun, akhir-akhir ini kami di sini kesulitan air. Semoga ke depan perhatiannya semakin lancar," harap Martinus Kwuta.

PENYINTAS - Dua orang penyintas Gunung Lewotobi Laki-laki sedang duduk bercerita di Posko Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Jumat (20/6/2025).
PENYINTAS - Dua orang penyintas Gunung Lewotobi Laki-laki sedang duduk bercerita di Posko Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Jumat (20/6/2025). (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)

Martinus Kwuta menerangkan, pengungsi di Poslap Konga didominasi warga Nawokote. Mereka semua pekerja keras.

Sebagai petani, warga nekat pulang ke kampung untuk menggarap kebun demi mendapatkan cuan.

Kepala Desa Konga, Aloysius Sinyo Kung, mengatakan pihaknya menyediakan sumber air dari pamsimas untuk membantu pengungsi di posko-posko.

Baca juga: LIPSUS: Tensi Darah AKBP Fajar Tinggi Eks Kapolres Ngada Pakai Rompi Orange 26 Ditahan di Rutan

Ketika musim kemarau, air pansimas kering lantaran debit mata air menurun ditambah banyaknya pemakaian.

"Air akan kering saat kemarau, apa lagi ketika banyak pemakaian. Sejak bencana awal kami menyiapkan pamsimas untuk bantuk korban bencana yang mengungsi di sini, ada warga Desa Nawokote dan Nobo," tutur Aloysius Sinyo Kung(cbl)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved