NTT Terkini

Petani di Manggarai Timur Jalani Operasi Hernia Gratis Berkat JKN

Sudin yang ditemui usai menjalani operasi hernia di RSUD Komodo Labuan Bajo pada Selasa (25/02), berbagi kisah perjuangannya melawan penyakit

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS BPJS KESEHATAN ENDE
Sudin (58), seorang petani asal Desa Pota, Kabupaten Manggarai Timur, yang telah menderita hernia sejak tahun 2019 merasakan manfaat menjadi peserta JKN 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE – Hernia merupakan kondisi medis serius ketika organ dalam tubuh menonjol keluar melalui dinding otot yang melemah. 

Salah satu penanganan utama terhadap kondisi ini adalah melalui prosedur bedah. Inilah yang dialami oleh Sudin (58), seorang petani asal Desa Pota, Kabupaten Manggarai Timur, yang telah menderita hernia sejak tahun 2019.

Sudin yang ditemui usai menjalani operasi hernia di RSUD Komodo Labuan Bajo pada Selasa (25/02), berbagi kisah perjuangannya melawan penyakit serta bagaimana kepesertaannya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat membantunya mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan.

“Awalnya saya tahu sakit hernia itu tahun 2019, waktu itu muncul benjolan di sekitar perut dan rasanya sakit. Saya periksa ke puskesmas, lalu dirujuk ke rumah sakit. Tapi waktu itu masih ringan, jadi hanya rawat jalan,” ujar Sudin mengenang awal mula penyakitnya.

Namun, waktu berjalan, benjolan tersebut tidak kunjung hilang, justru semakin membesar dan menimbulkan rasa nyeri yang sering mengganggu aktivitasnya sebagai petani

Ketika keluhan semakin parah, Sudin kembali ke puskesmas dan kembali dirujuk ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, dokter memutuskan bahwa Sudin harus menjalani operasi.

“Saya seorang petani, penghasilan tidak tetap. Saya tidak bisa membayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk operasi ini. Tapi berkat program JKN, saya bisa dapat perawatan secara gratis,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Sudin merupakan peserta JKN dengan hak kelas rawat tiga dan terdaftar dalam segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), yaitu peserta JKN yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah karena tergolong masyarakat kurang mampu.

Meski tergolong peserta PBI JK dan mendapatkan layanan kelas tiga, Sudin menegaskan pelayanan yang diterimanya sangat baik dan setara dengan peserta dari segmen lain.

Baca juga: JKN Ringankan Biaya Pengobatan Keluarga Tuti saat Masuk Rumah Sakit di Labuan Bajo

“Saya dirawat seperti pasien lain. Dokter dan perawat sangat baik. Tidak ada pembedaan. Saya benar-benar merasakan manfaat dari program ini,” katanya.

Sudin mengaku telah merasakan begitu banyak kebaikan dari program JKN dan menilai betapa pentingnya memiliki jaminan kesehatan, terutama bagi masyarakat kecil dan tidak berpenghasilan tetap.

“Sakit bisa datang kapan saja. Kalau kita tidak punya biaya dan tidak punya jaminan kesehatan, bagaimana bisa berobat? Saya bersyukur terdaftar sebagai peserta yang menerima bantuan iuran. Yang penting, saya pastikan kepesertaan saya aktif,” tuturnya.

Sudin juga menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah, yang terus bersinergi memberikan jaminan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.

“Saya harap program JKN ini terus ada. Semakin banyak orang bisa merasakan manfaatnya, seperti saya,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved