Ende Terkini
JKN Ringankan Biaya Pengobatan Keluarga Tuti saat Masuk Rumah Sakit di Labuan Bajo
Tuti kini terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah daerah (pemda
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menunjukkan perannya sebagai penyangga utama akses layanan kesehatan masyarakat.
Salah satu bukti nyata manfaat program ini dirasakan langsung oleh Tuti (30), seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Kepada POS-KUPANG.COM, Tuti menceritakan pengalamannya saat menemani putri keduanya, Natasya (7), yang dirawat di RSUD Komodo Labuan Bajo akibat muntaber.
Beruntung, berkat keaktifan kepesertaan JKN yang dimiliki keluarganya, seluruh proses pengobatan dan rawat inap selama dua malam berjalan lancar tanpa kendala biaya.
“Awalnya kami sekeluarga terdaftar sebagai peserta mandiri, tapi sejak pandemi COVID-19 tahun 2020, kami kesulitan membayar iuran bulanan. Akhirnya kami ajukan permohonan pindah ke segmen bantuan pemerintah, dan syukurlah disetujui,” ujar Tuti, Selasa (25/2/2025).
Tuti kini terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah daerah (pemda). Baginya, kehadiran JKN sangat membantu keluarga, baik secara finansial maupun kesehatan.
Ia menjelaskan, sebelum dibawa ke rumah sakit, putrinya mengalami diare parah disertai muntah-muntah dan nyeri perut hebat. Tuti menduga sang anak mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi es krim di sekolah.
Baca juga: JKN Ringankan Biaya Operasi Yohana, Penderita Kista di Labuan Bajo Provinsi NTT
“Saya sempat khawatir karena gejalanya mirip saat dia dulu alergi makanan. Tapi beruntung kami langsung bawa ke rumah sakit dan semua tertangani dengan cepat. Anak saya langsung dirawat tanpa ribet,” kisah Tuti.
Tak hanya soal pengobatan anak, JKN juga sangat membantu dirinya secara pribadi. Saat ini, Tuti tengah mengandung enam bulan dan telah melakukan empat kali pemeriksaan kehamilan, semuanya ditanggung program JKN.
Beberapa waktu lalu, kepesertaannya sempat nonaktif. Namun, dengan sigap, ia bersama suaminya kembali mengajukan permohonan bantuan iuran ke pemerintah daerah agar kartunya aktif kembali.
“Jujur, saya panik saat tahu kepesertaan saya nonaktif. Saya sedang hamil dan butuh kontrol rutin. Untungnya, setelah kami ajukan lagi, kartu saya bisa aktif dan saya kembali bisa periksa kandungan dengan tenang,” ungkapnya lega.
Tuti juga memberikan apresiasi tinggi kepada pelayanan di RSUD Komodo, yang menurutnya sangat profesional dan tidak membeda-bedakan antara peserta JKN dan pasien umum.
“Pelayanannya sangat baik. Semua dilayani berdasarkan nomor antrean. Bahkan sekarang lebih praktis, karena cukup menunjukkan NIK di KTP atau Kartu Keluarga, kami sudah bisa dilayani. Dulu saya pernah ditolak karena lupa bawa Kartu Indonesia Sehat (KIS), tapi sekarang jauh lebih mudah,” kenangnya.
Sebagai peserta JKN yang telah merasakan langsung berbagai manfaat program ini, Tuti mengaku bangga dengan segala upaya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan dalam meningkatkan layanan dan menjaga keberlanjutan program.
“Program ini sangat membantu rakyat kecil seperti kami. Saya harap JKN terus berkembang dan semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (bet)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
13 Jam Akses Transportasi Putus Total Longsor di Wolojita Ende |
![]() |
---|
Antisipasi Keracunan MBG, SMA Negeri 1 Ende Data Anak yang Alergi Makanan Tertentu |
![]() |
---|
Terima MBG Hari Kedua, Pelajar SMA Negeri 1 Ende Katakan Kurang Garam |
![]() |
---|
Daftar Nama 37 Pejabat Administrator dan Pengawas di Ende yang Dimutasi |
![]() |
---|
Pantai Batu Hijau Penggajawa Ende Wisata Alam yang Memikat Mata dan Ladang Rejeki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.