TTU Terkini
BPBD TTU Angkat Bicara Soal Bangunan SMP Satap Noebesi yang Rusak Berat Sejak Badai Seroja
Saat ini mereka sedang membangun komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengenai hal ini.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Sekolah tersebut dibangun di atas jalur tanah labil. Tim dari BPBD Kabupaten TTU sempat turun ke lokasi dan meninjau kondisi bangunan ini setelah dilanda longsor.
"Mereka datang survei dan monitoring tetapi tidak ada kelanjutan sentuhan korban Seroja ini," ungkapnya.
Pada waktu itu, tidak dilakukan upaya jemput bola lantaran ada kasus Tipikor yang menjerat Kepala BPBD. Setelah ditugaskan di sekolah tersebut pada tahun 2022 lalu, Marianus menerima informasi bahwa ada beberapa OPD yang turun melakukan survei pada waktu itu.
Selain bangunan ruang perpustakaan, halaman sekolah tersebut terancam longsor. Pasalnya terdapat beberapa rekahan beberapa meter yang terjadi di halaman sekolah ini.
Ia mengaku khawatir ketika hujan lebat mengguyur wilayah itu saat proses pembelajaran sedang berlangsung di dalam kelas. Sisa dari bangunan perpustakaan yang longsor tersebut saat ini digunakan sebagai ruang guru dan ruang kepala sekolah.
Sementara 3 bangunan ruang kelas permanen lainnya dimanfaatkan sebagai ruangan belajar siswa-siswi. Karena kekurangan ruangan kelas, orang tua siswa membangun secara swadaya 2 ruangan sederhana untuk proses belajar-mengajar.
"Jadi ada 5 ruang kelas, 3 ruangan permanen dan 2 ruangan darurat untuk siswa-siswi melaksanakan proses pembelajaran," ujarnya.
Marianus berharap, fasilitas umum milik SMP SATAP Negeri Noebesi yang terdampak longsor bisa segera dibangun agar siswa-siswi bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan aman dan nyaman. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.