Prakiraan Cuaca

Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, BMKG Sebut Manggarai dan Manggarai Timur Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, BMKG Sebut Manggarai dan Manggarai Timur cerah berawan

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
zoom-inlihat foto Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, BMKG Sebut Manggarai dan Manggarai Timur Cerah Berawan
ilustrasi
CUACA HARI INI 12 JUNI 2025 - Cerah berawan. Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, BMKG Sebut Manggarai dan Manggarai Timur cerah berawan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, RUTENG - Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG kembali merilis cuaca hari ini, (12/6/2025). 

Berdasarkan Prakiraan Cuaca Har ini, Kamis 12 Juni 2025, Manggarai dan Manggarai Timur cerah berawan.

Hal ini berdasarkan Prakiraan BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II El-Tari Kupang yang dibagikan oleh pihak Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai di group WatsApp info MKG Manggarai, Kamis pagi. 

Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca NTT Hari Ini 10 Juni 2025: Mayoritas Berawan,Sebagian Hujan Ringan - Hujan Petir

Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Ruteng Decky Irmawan melalui melalui Forecaster in Duty, Kurnia Hasnita, Kamis 12 Juni 2025, menerangkan cuaca 24 jam terakhir umumnya cerah berawan hingga berawan. 

Suhu udara berkisar 16.7°C - 25.4°C dengan kelembapan udara antara 65 persen - 95 persen. 

Angin umumnya bertiup dan arah Timur Laut -Tenggara dengan kecepatan 2 -11 Km/Jam. 

Penyebab karena wilayah Manggarai memasuki awal musim kemarau. Suhu muka laut di wilayah Manggarai berkisar 28°C — 30°C memungkinkan terjadinya penguapan yang tinggi. Massa udara basah terkonsentrasi lapisan ketinggian hingga 700 mb (3174 m). 

Karena itu, BMKG memberikan peringatan dini agar warga waspada potensi hujan sedang pada sore hari pada tanggal 12 Juni 2025 dan potensi hujan disertai petir pada sore han pada tanggal 13 dan 14 Juni 2025. 

Waspada gelombang tinggi hingga 4 meter di Laut Sawu bagian Utara serta 25 m di Selat Sumba bagian Timur dan Perairan Utara Flores.

BMKG juga mengingatkan waspada potensi kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kemudahan : sangat mudah terbakar di Reok Barat dan mudah terbakar di Reok. 

Baca juga: BMKG: Waspada Perubahan Cuaca Tiba-tiba, Cek Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Senin 9 Juni 2025

BMKG jmengimbau kepada masyarakat agar mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca sebagaimana dinyatakan dalam informasi peringatan dini.

Memanfaatkan informasi cuaca untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian dalam pencegahan/ pengurangan risiko bencana kekeringan. 

Informasi terkait cuaca dapat diakses melalui aplikasi info Signature bmkg.go.id - Facebook/Instagram: bmkgmanggarai.

Prospek Cuaca Mingguan Periode 10 – 16 Juni 2025

Hasil Pemutakhiran Cuaca BMKG, awal musim kemarau 2025 menunjukkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi memasuki musim kemarau pada bulan April hingga Juni 2025, dengan wilayah Nusa Tenggara Timur yang mengalami musim kemarau paling awal.

Puncak musim kemarau umumnya tetap diprediksi terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2025.

Durasi musim kemarau diperkirakan lebih pendek di sebagian besar wilayah, meskipun sebagian kecil wilayah mengalami durasi lebih panjang dari normal. 

Sementara itu, dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas lebat (50-100 mm/hari) hingga sangat lebat (100-150 mm/hari) masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Tercatat hujan sangat lebat pada tanggal 2 Juni 2025 di Kota Ambon, Maluku (138.1 mm/hari); tanggal 3 Juni 2025 di Kab. Kepulauan Tanimbar, Maluku (123.5 mm/hari) dan Kab. Sintang, Kalimantan Barat (106.4 mm/hari); tanggal 4 Juni 2025 di Kab. Maluku Tengah, Maluku (123.6 mm/hari); tanggal 6 Juni 2025 di Kab. Ketapang, Kalimantan Barat (125.9 mm/hari); tanggal 7 Juni 2025 di Kab. Maluku Tengah (111.1 mm/hari), Maluku, dan di Kota Ambon, Maluku (138.0 mm/hari); serta tanggal 8 Juni 2025 di Kab. Sidoarjo, Jawa Timur (114.0 mm/hari) dan di Kab. Nganjuk, Jawa Timur (101.0 mm/hari).

Selain itu, BMKG juga mencatat hujan ekstrem (>150 mm/hari ) pada tanggal 7 Juni 2025 di Kab. Seram bagian timur, Maluku (158.0 mm/hari).

Sejumlah fenomena atmosfer diprediksi akan mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan kedepan. Aktifnya gelombang ekuator seperti gelombang Kelvin, Low Frequency, dan Equatorial Rossby, adanya bibit siklon tropis 92W, serta sirkulasi siklonik meningkatkan peluang terbentuknya awan-awan konvektif di beberapa wilayah. Di sisi lain, labilitas atmosfer skala lokal, baik dari interaksi angin darat/laut maupun dari faktor geografis lainnya, turut memperkuat proses konvektif di wilayah selatan Indonesia. Faktor – faktor tersebut, diperkuat dengan kondisi atmosfer yang relatif basah, dinamika tropis dan topografi di masing – masing wilayah, dapat menyebabkan hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat pada siang hingga sore hari yang disertai kilat/petir yang tidak merata dengan waktu singkat. 

Mengingat atmosfer bersifat sangat dinamis, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, meskipun beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau. BMKG terus menekankan pentingnya memantau informasi cuaca dari sumber resmi secara berkala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan guna mengantisipasi serta mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Sepekan kedepan Indeks Monsun Australia diprediksi menguat, yang mengindikasikan aliran udara kering dari Australia memasuki wilayah Indonesia dan dapat menyebabkan pengurangan hujan khususnya di wilayah Indonesia bagian Selatan. Hal ini juga mengindikasikan terjadinya perluasan wilayah yang memasuki musim kemarau pada pekan kedua bulan Juni.

Bibit Siklon Tropis 92W diprakirakan berada di Perairan sebelah barat Filipina, dengan tekanan udara minimum 1001 hPa dan kecepatan angin maksimum 15 knot.

Bibit siklon tropis ini memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Utara.

Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat daya Sumatra, dan di Samudra Pasifik Timur Laut Papua, yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia Barat daya Banten hingga Barat Daya Sumatra Barat, dan di sekitar sirkulasi siklonik.

Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari Perairan barat Aceh hingga Aceh, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah, dari Laut Cina Selatan hingga Laut Filipina, dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi tengah, di Laut Banda, dan di Papua Pegunungan. 

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Arafura, di Laut Banda, di Laut Andaman, di Laut China Selatan, dan di Laut Filipina. 

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Sementara itu, dalam sepekan ke depan, kombinasi gelombang atmosfer, yakni Low Frequency, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuatorial cukup konsisten dan berpotensi memicu peningkatan hujan akibat awan-awan konvektif berskala lokal di sejumlah wilayah Indonesia.

Pembentukan awan konvektif akibat propagasi aktivitas gelombang atmosfer tersebut diprediksikan meningkat dalam sepekan ke depan, khususnya pada siang hingga petang di sebagian Sumatra bagian utara hingga tengah, Jawa bagian timur, Kalimantan, Sulawesi bagian utara hingga tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua bagian utara.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 10 – 12 Juni 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat) : Kep. Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua Pegunungan.
Angin Kencang : Aceh, Kep. Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB NTT, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Periode 13 – 16 Juni 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.     

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat) : Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Awas (Hujan sangat lebat) : Papua Pegunungan.

Angin Kencang : Banten, Jawa Barat, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Barat.

Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG. 

Imbauan bmkg

Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

Menggunakan pelindung/tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.

Menjaga kecukupan cairan tubuh terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.

Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.

Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.

Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru. (*)

ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved