Sosok dan Profil

Sosok Robertus Usfinit Orang tua Mahasiswi Peraih Cum Laude Nilai Sempurna di Atma Jaya

Anak semata wayang Robi yang akrab disapa Ninut ini meraih IPK sempurna 4.0 pada acara wisuda UAJY Sabtu, 31 Mei 2025 lalu.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-DOKUM PRIBADI
POSE BERSAMA- Orang tua Tian Bita Usfinit S. Kom., M. Kom, Magister Teknik Informatika di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) peraih Cum Laude dengan nilai sempurna yakni Triwik Ratnadhi, SE (Ibu) dan Robertus Usfinit, S. E (Bapak) pose bersama. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Robertus Usfinit, S. E baru saja mematikan mesin sepeda motornya. 

Ia kemudian melepaskan helm berwarna hitam yang melekat di kepalanya.  Senyum merekah dari wajah pria berkulit putih tersebut. 

Sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ini baru saja hendak pulang ke rumah usai menuntaskan tugas sekira pukul 16.00 WITA. 

Meskipun demikian, ia menyempatkan diri untuk menghabiskan sesi wawancara bersama POS-KUPANG.COM pada Rabu (4/6/2025).

Pria yang akrab disapa Robi ini merupakan orang tua dari Tian Bita Usfinit S. Kom., M. Kom Magister Teknik Informatika di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang meraih Cum Laude. 

Baca juga: Putri Kefamenanu Tian Bita Usfinit Raih Magister Informatika dengan Nilai Sempurna 4.0

Anak semata wayang Robi yang akrab disapa Ninut ini meraih IPK sempurna 4.0 pada acara wisuda UAJY Sabtu, 31 Mei 2025 lalu.

Ia merupakan buah kasih dari Triwik Ratnadhi, SE dan Robertus Usfinit, S. E. Triwik Ratnadhi sendiri merupakan seorang ASN yang bekerja di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini.

Menurut Robi, hal paling mendasar agar anak-anak bisa memperoleh pendidikan berkualitas dan meraih prestasi adalah didikan dari orang. 

Pasalnya pendidikan paling mendasar dan pertama adalah pendidikan di rumah atau dalam keluarga.

Pendidikan di rumah tentang daya juang, tanggung jawab, etika, jujur, bertanggung jawab, integritas dan berwawasan luas bisa membawa dampak positif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak.

Baca juga: Sosok Letkol Erich Yuliontirta Wibawa, Penerbang Helikopter yang Kini Pimpin Lanudal Kupang

"Ketika anak saya duduk di bangku SMA, saya sudah siapkan finansial untuk pendidikan anak saya di tingkat perguruan tinggi. Karena, ketika finansialnya tidak terganggu di tengah jalan, anak punya semangat belajar tinggi," ujarnya dengan wajah berseri-seri.

Robi menuturkan, Ninut kecil telah diajarkan dan ditanamkan sikap disiplin. 

Menariknya, Ninut sejak kecil telah memiliki sikap disiplin yang bisa dikatakan alamiah.

Sejak mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar, Ninut selalu mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum dibangunkan orang tuanya untuk pergi ke sekolah. 

Ninut juga merupakan tipikal anak yang tidak mau menunggak pekerjaan rumah (PR) dari guru. 

Semua tugas yang diberikan guru di sekolah akan langsung dituntaskan ketika pulang ke rumah sebelum tidur siang.

Baca juga: Sosok Benediktus Wahon, Putra NTT yang Dipercayakan Jadi Kasek Bawaslu Papua

 Meskipun jadwal pengumpulan tugas dilaksanakan pekan depan, Ninut bahkan menuntaskannya pada hari dimana tugas itu diberikan guru.

Robi menuturkan, di bangku Sekolah Dasar (SD) Ninut mengenyam pendidikan di SDK Tuamau. 

Sedangkan di bangku SMP, Ninut mengenyam pendidikan di SMP Katolik Santo Yosep Maubesi.

"Ketika di bangku SD, saya amati dia kalau pulang sekolah selalu catatan kembali pelajaran di sekolah dengan rapi. Kalau di sekolah biasanya kan catat sebentar jadi pulang dia catat kasih rapi," ujar Robi.

Meskipun mengenyam pendidikan SD dan SMP di desa, Ninut telah membuktikan diri bisa bersaing dengan anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah ketika duduk di bangku SMA. 

Baca juga: Sosok Ronald The Monster Sambi, Sukses Sumbang 6 Gol Buat Persebata Lembata di Liga 4

Saat mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Kefamenanu, Ninut selalu meraih prestasi membanggakan.

Sejak di bangku SD hingga SMA, Ninut selalu meraih prestasi membanggakan. Ia selalu meraih juara di kelas maupun di sekolahnya.

Karena capaian yang luar biasa ini, Ninut akhirnya mendaftarkan diri di Universitas Atma Jaya Yogyakarta melalui jalur prestasi. 

Robi mengaku sempat shock ketika mendengar anaknya mendaftarkan diri di Teknik Informatika. 

Pasalnya pergulatan dan perjuangan panjang bakal menanti Ninut mengingat dunia teknik informatika yang dipelajarinya selama ini dipandang belum mapan.

Baca juga: Sosok Andini, Atlet Pencak Silat NTT yang Harumkan Nama Bangsa di Kancah Internasional

Meskipun demikian, Ninut akhirnya membuktikan bahwa, semua tantangan yang diperoleh dengan perjuangan dan kerja keras bakal mencapai hasil yang luar biasa.

Ketika mengenyam pendidikan di semester 1 pendidikan sarjana, Ninut sempat kewalahan karena sedang dalam masa pandemi Covid-19 dimana proses perkuliahan dilaksanakan melalui zoom meeting. 

Walaupun begitu, ia rela menempuh perjalanan jauh dengan waktu tempuh 5 sampai 6 jam ke Kota Kupang untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan mata kuliah yang diajarkan para dosen.

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan secara offline, Ninut lalu berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti proses perkuliahan secara langsung.

Selain itu, komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting. Ketika Ninut mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi, Robi dan istrinya selalu berkomunikasi secara intens dengan anak mereka setiap hari.

Komunikasi ini penting untuk menjaga semangat dan motivasi anak mengenyam pendidikan. Setiap kebutuhan anak yang berkaitan dengan proses perkuliahan selalu dipenuhi.

Baca juga: Sosok Ferry Subnafeu, Pelari  Matahon dari Timor yang Kerap Mengharumkan Nama NTT

Hal ini untuk memberikan kesan positif kepada anak bahwa, orang tua telah siap membiayai pendidikan mereka. Di sisi lain sikap ini penting untuk tidak membuat anak menjadi minder serta patah semangat.

Sementara itu, ibu dari Ninut bernama Triwik Ratnadhi, SE mengatakan, kasih sayang dari orang tua penting untuk pendidikan anak-anak. Sebagai orang tua, Triwik telah mengajarkan anaknya sikap peduli.

Mereka sempat menawarkan kepada Ninut untuk mengenyam pendidikan dengan beasiswa jalur prestasi. 

Menariknya, Ninut enggan mengambil beasiswa tersebut dengan alasan bahwa, masih ada banyak anak-anak kurang beruntung (kurang mampu) yang harus memperoleh beasiswa ini.

"Selagi orang tua saya masih mampu, kesempatan itu juga saya harus berikan kepada teman-teman yang berprestasi tapi kurang beruntung," ujarnya mengulang pernyataan Ninut kala itu.

Triwik menuturkan Ninut menuntaskan pendidikan S1 pada Bulan Agustus tahun 2024 lalu. Mereka sempat kaget karena Ninut berencana mengikuti fast track  program strata 2.

Sebagai orang tua, mereka hanya bisa memberikan dukungan dan support kepada Ninut agar fokus dan selalu semangat dalam menuntaskan pendidikan. 

Selama mengenyam pendidikan S1 dan S2, Ninut hanya fokus untuk menuntaskan pendidikannya. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved