NTT Terkini

Penutupan Program Bangun Karya, Kolaborasi Perkuat UMKM di NTT 

Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak terutama dari sektor swasta dan regulator nasional

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIA SELFIANI BAKI WUKAK
Gubernur NTT Melki Laka Lena foto bersama dengan 10 UMKM terbaik, Rabu (4/6). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Program Bangun Karya yang merupakan hasil kolaborasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi NTT dan Bentoel Group secara resmi ditutup dalam upacara penutapan yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Rabu (4/6) pukul 17.00 Wita. 

Turut hadir dalam upacara penutupan ini yakni Plh Kepala Badan POM RI, Irjen. Pol. Dr. Jayadi, Gubernur NTT Melki Laka Lena, Pj Sekretaris Daerah Kota Kupang Ignasius Lega, Bupati Kabupaten Kupang Yosef Lede, Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Eduard Markus Lioe, Bupati Alor Iskandar Lakamau dan Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yosep Falentinus Delasalle Kebo.

Program Bangun Karya telah berhasil memberikan pendampingan intensif kepada 10 UMKM di sektor pangan olahan, kosmetik dan obat tradisional dari empat kabupaten dan satu kota yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU dan kabupaten Alor.

Salah satu pencapaian utama dari program ini adalah pembangunan rumah produksi sesuai standar good manufacturing practies (GMP) yang mendukung percepatan perizinan dari Badan POM RI. Selain itu, sebelumnya program Bangun Karya ini juga telah memberikan edukasi lebih dari 300 warga dan pelaku usaha mikro dan kecil tentang penerapan praktik produksi yang baik.

Sejak diluncurkan pada bulan Mei tahun 2024, program Bangun Karya telah menjadi wadah kolaborasi strategis antara sektor industri, pemerintah provinsi NTT dan BPOM RI dalam mendorong pemberdayaan UMKM lokal. 

Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak terutama dari sektor swasta dan regulator nasional dalam penguatan ekonomi daerah. 

“Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat mampu menjawab tantangan konkret di lapangan. Kita mulai dari desa, dari para pelaku UMKM kecil, untuk membangun NTT yang berdaya saing dan siap menghadapi pasar global. Semangat ini juga sejalan dengan Program One Village, One Product (OVOP) yang telah diluncurkan beberapa hari lalu sebagai bagian transformasi ekonomi dari desa,” ujarnya.

Plh. Kepala Badan POM RI, Irjen. Pol. Dr. Jayadi menyampaikan menegaskan komitmen lembaganya terhadap penguatan kapasitas pelaku usaha lokal.

“Badan PON sangat mendukung inisiatif yang mendorong UMKM untuk tidak hanya tumbuh secara ekonomi tetapi juga patuh terhadap regulasi keamanan produk. Legalitas bukan hanya soal izin, tapi jaminan mutu bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Seminar Reaktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Pembangunan NTT, Evaluasi 100 Hari Kerja Pemprov

Ia juga menambahkan sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto, Badan POM RI terlibat dan mendampingi UMKM termasuk mendukung program dari Gubernur NTT yang berkeinginan agar UMKM-UMKM yang ada di Nusa Tenggara Timur bisa bersaing di tingkat nasional maupun global.

Bentoel Group sebagai mitra utama dari program Bangun Karya ini menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun masa depan UMKM Indonesia yang inklusif dan berdaya saing. 

Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group mengatakan kepada awak media bahwa mereka ingin memastikan, pelaku UMKM di daerah seperti NTT memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh dan bersaing melalui program Bangun Karya.

“Program ini kami rancang bukan hanya mendidik,tetapi juga membekali secara praktis, termasuk pendampingan fasilitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan POM RI," tambahnya.

Dian juga menyampaikan agar dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Bentoel Group meminta dukungan dari pemerintah terhadap keberlanjutan industri tembakau yang bukan hanya bagian dari warisan budaya, industri ini juga memberikan banyak kontribusi positif bagi penerimaan negara, penyerapan tenaga kerja, serta pengembangan ekonomi kerakyatan.

Penutupan program ini ditandai dengan penanyangan dokumen pencapaian, penyerahan apresiasi kepada 10 UMKM terbaik serta ramah tamah. (ria)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved