Amerika Serikat

Gedung Putih Konfirmasi Kebersamaan Elon Musk dan Donald Trump Berakhir

Pernyataan tersebut sekaligus mengonfirmasi keluarnya CEO Tesla dan SpaceX tersebut dari pemerintahan Presiden Donald Trump. 

|
Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/X@america
SUDAH BERAKHIR - Keakraban Donald Trum dan Elon Musk pada malam Pilpres AS 2024, Selasa (5/11/2024). Kebersamaan dan kerja sama mereka di pemerintahan AS sudah berakhir. 

POS-KUPANG.COM, WASHINGTON DC - Gedung Putih mengonfirmasi kebersamaan  Elon Musk dan Donald Trump dalam pemerintahan Amerika Serikat telah berakhir pada Rabu (28/5/2025) malam waktu setempat. 

"Pemberhentiannya (Elon Musk)  akan dimulai malam ini," kata pejabat Gedung Putih kepada Reuters Rabu malam atau Kamis Wita (29/5/2025). 

Pernyataan tersebut sekaligus mengonfirmasi keluarnya CEO Tesla dan SpaceX tersebut dari pemerintahan Presiden Donald Trump

Elon Musk sejak Donald Trump berkuasa di Gedung Putih 20 Januari 2025 menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan AS, yang dikenal dengan nama DOGE.  

Baca juga: Elon Musk Jadi Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS

Keputusan Elon Musk tinggalka pemerintahan Donald Trump dilakukan secara mendadak. 

Menurut sejumlah sumber kepada Reuters, Elon Musk tidak melakukan pembicaraan resmi dengan Donald Trump sebelum mengumumkan kepergiannya. 

Alasan Elon Musk meninggalkan pemerintahan Donald Trump masih belum jelas. 

Kecewa terhadap RUU Anggaran 

Keputusan Musk mundur dari pemerintahan AS dia sampaikan sehari setelah ia menyuarakan kekecewaannya terhadap RUU anggaran terbaru.  

Dalam wawancara dengan CBS News, Musk menyebut rancangan tersebut sebagai sesuatu yang besar dan indah. 

Namun dia menambahkan dengan sindiran bahwa RUU bisa jadi besar, atau indah, tapi tidak bisa dua-duanya. 

Sebagai informasi, RUU anggaran Trump yang dimaksud menawarkan potongan pajak dalam skala triliunan dolar dan peningkatan besar anggaran pertahanan, namun juga meningkatkan defisit negara secara signifikan.  

Musk mengatakan, kebijakan ini bertentangan dengan misi DOGE yang ia pimpin.  "Saya rasa ini justru merusak kerja keras yang sudah kami lakukan," ujarnya, sebagaimana dilansir AFP. 

Beberapa pejabat senior Gedung Putih, termasuk Wakil Kepala Staf Stephen Miller, sangat kesal dengan komentar tersebut. 

Gedung Putih terpaksa memanggil senator Republik untuk menegaskan kembali dukungan Trump terhadap paket tersebut, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved