Nasional Terkini 

Sejarah Indonesia Bakal Ditulis Ulang, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 9 Miliar

Fadli Zon mengatakan, penulisan ulang sejarah Indonesia tidak dimulai dari nol melainkan melanjutkan yang telah disusun sebelumnya. 

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM
MENBUD FADLI ZON - Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan CEO Tribun Network Dahlan Dahi dalam acara Mata Lokal Fest 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Terbaru, Fadli Zon mengatakan, pemerintah akan menulis ulang sejarah Indonesia. 

Sepuluh jilid buku sejarah Indonesia hasil penulisan ulang akan memasuki tahap uji publik secara terbuka pada Juni atau Juli 2025 mendatang.

Fadli menyebut, uji publik ini dirancang untuk melibatkan para sejarawan dan ahli dari berbagai bidang sesuai dengan tema tiap jilid buku.

"Rencananya pada bulan bulan Juni atau Juli akan kita buka diskusi per tema dengan melibatkan dan memperdebatkan ini dari tempat tempat dari berbagai macam ahli," kata Fadli dalam rapat.

Fadli Zon menjelaskan sepuluh jilid buku sejarah Indonesia hasil penulisan ulang akan memasuki tahap uji publik secara terbuka pada Juni atau Juli 2025 mendatang.

Fadli menyebut, uji publik ini dirancang untuk melibatkan para sejarawan dan ahli dari berbagai bidang sesuai dengan tema tiap jilid buku.

"Rencananya pada bulan bulan Juni atau Juli akan kita buka diskusi per tema dengan melibatkan dan memperdebatkan ini dari tempat tempat dari berbagai macam ahli," kata Fadli dalam rapat.

"Saya kira ini memang semacam uji publik dan saya kira disitu bisa kita lakukan," ujarnya menambahkan.

Fadli menjelaskan bahwa proses penulisan ulang sejarah Indonesia saat ini masih berlangsung. Politikus Partai Gerindra ini mengimbau agar masyarakat tidak terburu-buru memperdebatkan proses penulisan ulang sejarah sebelum seluruh karya selesai disusun. Fadli menilai, perdebatan akan lebih bermakna jika dilakukan setelah karya tersebut benar-benar rampung.

"Tetapi kan harus ditulis dulu kalau cuma kerangka yang kita perdebatkan itu seperti memperdebatkan pepesan kosong begitu ya jadi sejarahnya ditulis baru kita perdebatkan," ungkapnya. (tribun network/fer/wly)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved