Belu Terkini

Warga Belu Lamongan Rayakan HUT ke-3, Ketua WBL Harap Kegiatan Sosial dan Budaya Ditingkatkan

Satu asa adalah simbol harapan dan semangat kolektif untuk saling menguatkan, memberdayakan dan tetap bersaudara

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
HARLA PAGUYUBAN WBL- Paguyuban Warga Belu Lamongan (WBL) merayakan Hari Lahir (Harla) ke-3, yang berlangsung di Gedung Wanita Betelalenok, Atambua, Kabupaten Belu, Sabtu (24/5/2025) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Paguyuban Warga Belu Lamongan (WBL) merayakan Hari Ulang Tahun ke-3, yang berlangsung di Gedung Wanita Betelalenok, Atambua, Kabupaten Belu, Sabtu (24/5/2025).

Mengusung tema 'Tali Rasa, Satu Asa Dari Lamongan Kita Bersaudara', acara ini dihadiri Bupati Belu Willybrodus Lay, jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, Paguyuban se-Kabupaten Belu dan tamu undangan lainnya.

Kegiatan HUT ke WBL ini di tandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati Belu bersama Ketua Paguyuban dan pimpinan Forkopimda dan juga para Tokoh Agama. 

Ketua WBL, Faisol Silahudin Ghoni menyampaikan peringatan Harla ke-3 ini merupakan wujud syukur atas eksistensi dan kekompakan warga asal Lamongan yang kini berdomisili di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, khususnya di Kabupaten Belu.

“Paguyuban ini bukan sekadar organisasi sosial, tetapi telah menjadi rumah kedua bagi kami. Tempat kami berbagi kabar, saling mendukung, berbagi beban, dan tentu saja kebahagiaan. Di tengah kesibukan dan tantangan hidup di tanah rantau, WBL adalah oase yang memberi harapan,” ujarnya.

Baca juga: Ketua IGTKI-PGRI NTT Lantik Pengurus Baru di Belu, Soroti Minimnya Formasi CPNS untuk Guru TK

Tema Tali Rasa, Satu Asa disebutnya sarat makna. Tali rasa mencerminkan ikatan emosional yang tidak mudah diputus oleh jarak dan waktu.

Satu asa adalah simbol harapan dan semangat kolektif untuk saling menguatkan, memberdayakan dan tetap bersaudara meski berasal dari latar belakang berbeda.

“Identitas Lamongan yang kami bawa bukan untuk membedakan diri dari masyarakat Belu, tetapi justru untuk memperkaya kehidupan sosial di sini. Kami adalah bagian dari Belu, berkarya untuk Belu, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan daerah ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Belu atas dukungan fasilitas dan sarana yang diberikan demi menyukseskan kegiatan ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh panitia, warga, serta para ibu-ibu yang telah menyiapkan konsumsi dengan penuh keikhlasan dan semangat kebersamaan.

Baca juga: Wabup Belu Buka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029: Fokus 10 Program Prioritas

Ia berharap agar WBL semakin kuat secara organisasi, anggotanya semakin solid dan peduli, serta kegiatan sosial dan budaya terus ditingkatkan. juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang seperti pendidikan, keagamaan, sosial, dan kemasyarakatan.

“Mari kita rawat terus rasa persaudaraan ini. Kita bukan sekadar orang-orang yang berasal dari tempat yang sama, tetapi satu keluarga besar yang disatukan oleh nilai saling menghormati, saling membantu, dan saling menjaga. Dirgahayu WBL-ku, Dirgahayu Lamongan ke-3,” pungkasnya. (gus)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved