Pasutri di Kota Kupang Andalkan Usaha Buah di Pinggir Jalan, Omzet Sehari Capai Rp 500 Ribu

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pasangan suami istri Geri Moron dan Nedi Haning, warga Kelapa Lima, Kota Kupang, kini mengandalkan usaha berjualan buah di pinggir Jalan Timor Raya, tepat di samping Hotel Swiss-Belhotel. 

Usaha yang mereka jalankan sejak Januari 2025 ini menjadi alternatif setelah sebelumnya berjualan ikan di Pasar Oesapa.

“Rumah kami lebih dekat dari sini, kalau jual ikan ongkos transportasinya terlalu banyak,” kata Geri kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (23/5/2025).

Berbagai jenis buah dijajakan di lapak sederhana mereka, seperti jambu, pepaya, sirsak, jeruk, ubi, kelapa, dan bengkoang. Semua buah tersebut mereka beli dari Pasar Oesao, dengan modal awal Rp 500.000.

Dalam sehari, pasangan ini bisa meraup penghasilan hingga Rp 500.000. Harga buah pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 20.000. Beberapa di antaranya seperti jeruk bali Rp 10.000, bengkoang Rp 10.000, jambu Rp 10.000, dan ubi singkong Rp 20.000.

Sementara itu Nedi Haning juga mengatakan jualan buah bisa habis dalam sehari saat ramai atau paling lambat dia hari.

Baca juga: Satpol PP Kota Kupang Gelorakan Semangat Kerja Bakti Massal Wujudkan Kupang Bersih dan Asri

"Kami pasti setiap dua hari itu ambil buah lagi di pasar oesao karena buahnya habis. Sementara untuk buah-buah yang sudah busuk atau tidak layak dikonsumsi kami pisahkan untuk makanan ternak hewan," ungkapnya. 

Menariknya, Geri dan Nedi berjualan sambil mengasuh ketiga anak mereka, Gibran 5 tahun Gempi 3 tahun, dan Garen 1 tahun. Ketiganya kerap terlihat bermain dan bercanda di sekitar lapak, menambah suasana hangat di tengah aktivitas mereka.

Lapak ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 09.00 WITA, menjadi pilihan warga sekitar untuk membeli buah segar dengan harga terjangkau. (iar) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS