Ibadah Haji 2025
Layanan Kesehatan Jamaah Haji: 90 Ton Obat dan 28 Dokter Spesialis Siaga di Mekah
Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus membenahi layanan.
POS-KUPANG.COM, MEKAH - Operasional haji 2025 memasuki hari ke-18 di Tanah Suci, Senin (19/5/2025). Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus membenahi layanan.
Hal itu disampaikan dr Mohammad Imran, MKM, Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah, Senin (19/5/2025).
Setiap kloter disertai dua petugas kesehatan, satu dokter dan satu perawat. Obat-obatan untuk jemaah telah disiapkan sebelum kedatangan kloter pertama di Madinah.
Total 90 ton obat dikirim ke Arab Saudi sejak 30 April 2025. Jumlah itu cukup besar karena banyak berupa cairan penanganan dehidrasi. “Dehidrasi masih jadi masalah umum bagi jemaah haji,” kata Imran.
Pelayanan kesehatan tersedia di tiga wilayah: Mekah, Madinah, dan Bandara Jeddah. Di Madinah dan Mekah masing-masing satu klinik kesehatan haji.
Bandara Jeddah memiliki pos kesehatan dan ruang observasi khusus. “Ruang observasi di Jeddah kami sewa setiap tahun,” katanya.
Baca juga: Jamaah Haji Gelombang 2 Tiba di Mekah
Ruang ini digunakan untuk jemaah dengan penyakit ringan yang menunggu keberangkatan ke Mekah. Untuk kasus darurat yang butuh penangangan lanjutan langsung dirujuk ke klinik bandara.
Pelayanan kesehatan di Madinah dibuka lebih awal dari kedatangan jemaah. Tahun ini ada kebijakan baru dari Arab Saudi soal layanan kesehatan haji.
Setiap negara wajib bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan lokal Arab Saudi. Indonesia bekerja sama dengan Abeer Group dan rumah sakit di Mekah Arab Saudi.
Di Mekah, RS rujukan utama adalah Saudi National Hospital dan RS Al Ahli. Di Madinah, Indonesia bekerja sama dengan RS Al Hayat.
Semua rujukan kesehatan jemaah ditangani dengan baik oleh rumah sakit mitra. Saudi National Hospital menerima semua rujukan jemaah Indonesia di Mekah.
Selain itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) diperkuat tenaga medis ahli. Terdapat 28 dokter spesialis, 6 dokter umum, dan 62 perawat.
Baca juga: Alhamdulillah, 76 Persen Kartu Nusuk Sudah Dibagi ke Jamaah Haji Indonesia
Dokter spesialis juga melakukan kunjungan ke hotel jemaah di berbagai sektor. KKHI Mekah jadi prioritas utama jelang puncak haji Armuzna.
Saat ini Tim Kesehatan tengah memetakan titik krusial pelayanan. Kunjungan dokter spesialis ke kloter-kloter menjadi prioritas layanan kesehatan haji.
“Kami pastikan layanan kesehatan optimal, khususnya menjelang Armuzna,” pungkas Imran.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.