Belu Terkini
Belu Juara Umum II Peparperda NTT 2025, Tiga Atlet Difabel Sumbang 3 Emas dan 2 Perak
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Belu, Samuel Oktovianus Bili Ngongo, SE, mengaku sangat bangga
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Kabupaten Belu berhasil meraih juara II umum dalam ajang Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparperda) NTT III Tahun 2025 yang digelar di Stadion Oepoi, Kota Kupang.
Kabupaten Belu membuktikan kapasitasnya dalam dunia olahraga disabilitas meskipun hanya mengirim tiga atlet, namun mampu meraih tiga medali emas dan dua medali perak.
Sementara itu, Kota Kupang keluar sebagai juara umum dengan koleksi 12 emas, 11 perak, dan 10 perunggu.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Belu, Samuel Oktovianus Bili Ngongo, SE, mengaku sangat bangga atas capaian luar biasa para atlet disabilitas Belu yang berjuang dengan semangat tinggi meski dengan keterbatasan jumlah kontingen.
Ketiga atlet peraih medali tersebut yakni Jeka Dasilva (19) tuna daksa (tangan dan kaki meraih 1 medali Emas dengan Lari 100 meter putra.
Januarius Janikus Loi (16), tuna rungu dan tuna wicara meraih 1 medali Emas Lari 100 meter putra dan 1 medali Emas Lari 200 meter putra.
Simon Resi (18) tuna grahita 1 medali Perak untuk Lari 400 meter putra dan 1 medali Perak Lari 800 meter putra.
“Dari tiga atlet yang kami bawa, kami berhasil meraih lima medali, tiga emas dan dua perak. Ini sangat luar biasa dan kami keluar sebagai juara umum kedua,” ujar Samuel saat dihubungi Pos Kupang, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Polres dan Pemkab Belu Panen Jagung Dukung Swasembada Pangan Nasional
Samuel menjelaskan NPCI Kabupaten Belu baru terbentuk secara definitif pada tahun 2022 dan telah memiliki SK dari provinsi serta perwakilan pusat. Namun demikian, ia mengaku selama ini belum mendapat perhatian yang memadai dari pemerintah.
“Kami sempat kesulitan merekrut dan membina atlet karena minimnya dukungan, terutama dari sisi pendanaan. Atlet-atlet ini butuh pelatihan rutin, suplemen, dan perlengkapan yang layak. Tidak cukup hanya semangat, tapi perlu dukungan nyata,” jelasnya.
Samuel menyebutkan pihaknya sudah bertemu dengan Plt Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olaraga dan juga sudah didengar Bupati Belu, Willybrodus Lay. Semoga ini mendapat sinyal positif terkait rencana penguatan pembinaan ke depan melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga.
Kedepan, ia berharap NPCI Belu bisa menjaring lebih banyak atlet dari sekolah-sekolah dan komunitas penyandang disabilitas.
Ia juga menekankan pentingnya pembinaan berbasis klasifikasi disabilitas agar setiap atlet bisa bersaing di kategori yang sesuai, seperti tuna rungu, tuna daksa, maupun tuna grahita.
“Kalau untuk atlet dengan keterbatasan intelektual (tuna grahita), misalnya, mereka lebih cocok bertanding di nomor 400 meter ke atas. Dari situ bisa terlihat stamina dan respon atlet terhadap tekanan fisik. Jadi pelatih dan pendamping harus benar-benar paham kategori ini,” ujarnya.
Warga Lakmaras Belu NTT Serahkan Amunisi Senjata dan Granat Secara Sukarela |
![]() |
---|
Imigrasi Atambua Jemput Bola Layani Warga Perbatasan Lewat Program PLB Simpatik |
![]() |
---|
KPPN Atambua Ungkap Penyaluran Tahap I Dana Desa di Belu Rp30 Miliar Lebih |
![]() |
---|
Lomba Gerak Jalan 8 Kilometer Disambut Antusias Warga Kabupaten Belu |
![]() |
---|
Bupati Belu Lepas 110 Tim Lomba Gerak Jalan 8 KM Semarakkan HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.