Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 18 Mei 2025, 'Tanda Cinta Kasih : Hidup Dalam Perilaku yang Pantas'
Jika ada kejahatan ia pasti katakan dan tidak sembunyi, tidak takut nanti orang tidak suka dengan dirinya.
Oleh : Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Minggu Paskah V dari Pater Fransiskus Funan Banusu SVD merujuk pada Bacaan I: (Kis 14:21b-27; Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab; Why 21:1-5; Yoh 13:31-33a.34-35).
"Semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika kamu saling mengasihi." (Yoh 13:35). Landasan utama hidup seorang murid Tuhan adalah hukum cinta kasih.
Tanda bahwa ada kasih dalam diri seseorang maupun kelompok orang tertentu adalah hidup pantas. Hidup pantas ialah kelakuan baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Jika ada kejahatan ia pasti katakan dan tidak sembunyi, tidak takut nanti orang tidak suka dengan dirinya.
Jika orang buat jahat atau menyiksa dirinya karena kebenaran ia terima dengan penuh rasa syukur karena ia bisa diizinkan Tuhan untuk mengambil bagian dalam penderitaan Tuhan Yesus sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 Mei 2025, “Supaya kamu saling mengasihi”
Para rasul dan para murid Tuhan yang unggul selalu diperkenankan Tuhan mengambil bagian dalam penderitaan-Nya sendiri. Mereka hidup pantas atas dasar spirit cinta kasih.
Dan karena kasih kepada Tuhan dan sesama maka segala bentuk kesengsaraan dan penyiksaan hebat yang dialami justru memacu mereka untuk bekerja keras mewartakan Tuhan Sang Mesias yang dibunuh namun hidup lagi dan mereka menjadi saksi-saksi-Nya.
Bahkan dengan lantang mereka mewartakan bahwa cinta kasih Allah tampak nyata dalam hidup manusia melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.
Pengalaman langsung kebangkitan Tuhan inilah yang membuat mereka sunggguh-sungguh beriman kepada Allah melalui Yesus Kristus. Iman murni ini membuat mereka berani untuk nembagi kasih Allah dalam Yesus kepada setiap insan ke mana pun mereka diutus.
Maka mereka menembus sekat-sekat daerah dan budaya untuk memberi kesaksian tentang Mesias Anak Allah yang telah dibunuh namun hidup kembali.
Baca juga: Renungan Harian Katolik: Kasih sebagai Identitas Dasar Para Murid
Kebanggaan rohani seorang murid Tuhan ialah bahwa Allah berperan penting dalam hidupnya. Paulus dan Barnabas rasul Tuhan, selain giat mewartakan Tuhan yang bangkit, mereka pun tak lelah menasihati umat yang mereka layani agar bertekun dalam iman.
Yakin bahwa untuk masuk Kerajaan Allah kita harus menanggug sengsara seperti yang dialami sendiri oleh Yesus dan para rasul. Melalui pewartaan para rasul, Allah sendiri membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain (Kis 14:22-27). Kasih Allah mamang sifatnya inklusif.
Siapa pun yang membuka hati untuk mengimani-Nya pasti dirangkul seperti yang telah ditampakkan oleh Yesus Kristus Putra Kekasih-Nya. Kasih Tuhan yang nyata untuk semua ciptaan-Nya menginspirasi Pemazmur dalam madah pujiannya, "Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan penuh kasih setia-Nya.
Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya." (Mzm 145:8-9).
Kasih Allah hanya akan meraja dalam hati semua orang bila kita hidup baru Tuhan. Hidup saling menaruh cinta kasih. Kita akui kesulitan besar yang menerpa kita kini ialah kita hidup terfragmentasi dalam arus kepentingan diri yang tak terhindarkan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Mei 2025, "Cara Mudah Mengenal Tuhan dan KehendakNya"
Egoisme dan kesombongan telah menjadi habitus baru yang memicu kita untuk hidup dalam kotak-kotak kepentingan yang memecah belah kita sebagai anak-anak Allah di bawah kolongn langit ini.
Kita sembunyikan ego dan kesombongan dalam misi kemanusiaan yang diusung demi kebaikan bersama. Padahal target yang mau dicapai adalah kepentingan penguasa dan deretan individu-individu terkait di belakang.
Ingat bahwa melalui Roh Kudus Allah ajar dan didik mayoritas umat-Nya yang sering hanya jadi alat untuk pemenuhan kepentingan terselubung itu. Hati nurani massa akar rumput tetap murni dan tak bisa direkayasa dengan kekuatan mesin politik dan trik-trik busuk canggih mana pun.
Cinta kasih hanya punya ruang dalam diri setiap orang untuk bertumbuh dan berkembang jika kita dengan rendah hati lepas topeng manipulasi dalam diri.
Kasih tulus dalam dedikasi murni aneka bidang, yang kita geluti masing-masing, memungkinkan kita ada dalam kemah ini kelak, "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama mereka.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Mei 2025, "Aku di Dalam Bapa dan Bapa di Dalam Aku"
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Why 21:3-4). Semua ini pasti terjadi jika kita berperilaku pantas di hadapan Tuhan dan sesama.
Para murid selalu berperilaku pantas. Maka Kekuatan-kekuatan yang mereka peroleh ialah: Pertama, Yesus menyertai dan mendukung mereka dengan kuat kuasa-Nya dalam pewartaan, pengajaran disertai mukjizat-mukjizat atas Nama Tuhan Yesus sendiri.
Kedua, Cara hidup saling meneguhkan, menguatkan di antara mereka satu sama lain yang dilandasi dengan saling mengasihi secara tulus.
Ketiga, Dunia memicu manusia untuk membenci, memusuhi dan saling bentur kepentingan yang melahirkan budaya kekerasan seperti perang, konflik horizontal dalam lingkup kecil hingga skala besar di tengah kehidupan sosial.
Dalam kenyataan hidup khaos yang tak terkendalikan seperti itu, para murid menampilkan cara hidup yang berbeda yaitu saling menaruh cinta kasih di tengah budaya kekerasan, mengusahakan damai di tengah budaya permusuhan karena saling rebut kepentingan diri sendiri dan kelompok.
Keempat, Apa pun tantangannya Gereja Kristus masa kini harus menampilkan identitasnya sesuai perintah Yesus sebagai komunitas cinta bagi semua orang yang berkehendak baik maupun yang tak. Dan inilah tantangan Gereja Allah sepanjang masa.
Selamat Hari Minggu Paskah V. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Minggu/Pekan V Paskah/C, 180525).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.