Nasional Terkini
Vaksin TBC Bill Gates Segera Diluncurkan, Sudah Masuk Tahap Uji Coba Terakhir
Vaksin Tuberculosis atau TBC sudah akan memasuki fase ketiga atau tahap terakhir sebelum akhirnya digunakan oleh publik.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Uji coba vaksin Tuberculosis atau TBC sudah akan memasuki fase ketiga atau tahap terakhir sebelum akhirnya digunakan oleh publik.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI ( BPOM ) Taruna Ikrar mengatakan bahwa dalam uji coba fase ketiga ini setidaknya ada sebanyak 20.000 simpatisan yang akan menjadi sampel.
"Pre klinis sudah dilakukan di laboratorium di Swiss kan, kemudian uji 1 juga sudah dilakukan disana. Terus uji 2 sudah dilakukan di 5 negara. Uji tahap 3 atau fase terakhir ini itu dilakukan untuk 20.000 sampel," kata Taruna, Kamis(15/5).
Dari jumlah tersebut kata Taruna sebanyak 2.000 orang diantaranya merupakan warga Negara Indonesia (WNI). Sementara sisanya, berasal dari beberapa negara lain dengan jumlah kasus penderita TBC terbilang banyak di dunia.
"2.000 sampel ini didapat dari mana? Nah 2.000 karena kan harus multi center. Dilakukan di Indonesia 2.000 orang. 18.000-nya di mana? di negara lain," ucapnya.
Taruna berharap, dengan adanya vaksin TBC ini ke depan bisa menjadikan salah satu cara untuk menekan jumlah penderita penyakit tersebut di Indonesia. Hal itu juga yang menjadikan Indonesia memberikan izin adanya 2.000 orang yang akan menjadi sampel menerima uji coba klinis tahap tiga.
Baca juga: 18 Ribu Warga di NTT Menderita TBC
"Kenapa kita memberikan persetujuan izin uji klinis? Karena uji klinis ini kita harapkan bisa mendapat manfaat yang besar bagi rakyat kita. Nah kita tahu rakyat kita di Indonesia ini penderita tuberkulosisnya tertinggi kedua di dunia. Jumlahnya berapa? Lebih dari 1 juta," ucap dia.
Menurut Taruna, kasus TBC yang ada di Indonesia belakangan ini cukup memprihatinkan. Dimana, hampir setiap bulan pasti ada yang meninggal dunia yang diakibatkan dari virus tersebut. Sehingga dipandang perlu masuknya vaksin TBC untuk rakyat Indonesia.
"Dan ternyata ada 100.000 lebih meninggal setiap tahun. Berarti ada yang meninggal setiap bulan. Berapa yang meninggal setiap bulan? Jadi kesimpulannya kita membutuhkan vaksin ini," ujarnya.
Taruna juga memastikan bakal transparan dalam seluruh tahapan proses uji klinis fase 3 vaksin tuberkulosis (TBC) M72 yang sedang dilakukan di Indonesia.
Menurut Taruna, keterbukaan informasi menjadi kunci utama untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pengembangan produk vaksin yang aman dan efektif.
“Transparansi itu begini ya. Kita memastikan bahwa semua proses yang berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Rakyat bisa mengakses hasil uji klinisnya. Secara transparan, kalau ada efek sampingnya harus diumumkan. Apa adanya,” kata Taruna.
Baca juga: TBC Menjadi Penyebab Utama Kematian Akibat Penyakit Menular pada Tahun 2023
Ia menjelaskan bahwa sebelum suatu vaksin mendapatkan izin edar, ada berbagai tahapan penting yang harus dilalui, termasuk proses evaluasi oleh Komite Nasional Evaluasi Obat. Komite ini terdiri dari para pakar di bidang vaksin yang akan menilai hasil uji klinis secara mendalam.
“Setelah mendapat persetujuan izin uji klinis, nanti hasilnya akan dievaluasi oleh tim sebelum mendapatkan nomor izin edar dari Badan POM. Sebelum nomor itu dikeluarkan, ada Komite Nasional Evaluasi Obat yang akan mengevaluasi hasil uji klinis ini,” ujarnya.
Taruna menyebut, uji klinis vaksin TBC Bill Gates yang sedang berlangsung di Indonesia diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun atau 24 bulan, dan harus diselaraskan dengan uji klinis yang dilakukan di negara lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.