RUPS Bank NTT 2025

Pemegang Saham Ungkap Alasan RUPSLB Bank NTT Alot 

Sebelumnya, para pemegang saham sempat melakukan pertemuan tertutup di lantai 3 Hotel Aston pada Rabu siang. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
RUPSLB BANK NTT - Suasana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank NTT yang berlangsung di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Rabu (14/5/2025). 

Semuanya diteliti dengan secara rinci dari sisi hukum, moral dan lainnya. 

Drama RUPS LB tidak berhenti di situ. Beberapa keputusan sebelumnya juga dibatalkan. Salah satunya menyangkut perwakilan Bank Jatim yang awalnya diajukan sebagai Direktur Kredit, namun kemudian digeser ke posisi Direktur Kepatuhan sesuai permintaan Bank Jatim.

"Ada beberapa pembatalan juga hasil kali lalu bahwa Direktur Kredit dari Bank Jatim sudah kami putuskan diubah karena Bank Jatim mintanya di Direktur Kepatuhan," ungkapnya.

Selain itu, dua nama calon komisaris yang sebelumnya telah lolos seleksi, yakni Sekda NTT Kosmas Lana dan Allo Liliwery, juga dibatalkan karena masa seleksi mereka sudah berakhir pada 6 Mei 2025.

"Kemudian Komisaris yang kali lalu Pak Kosmas Lana dan Pak Allo Liliwery juga karena sudah selesai 6 Mei 2025 kemarin, maka kami tadi sudah batalkan juga dalam keputusan RUPS LB tadi," katanya.

Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Falent Kebo yang juga salah satu pemegang saham berujar, alotnya RUPSLB kali ini karena ada dinamika perihal aturan yang digunakan dalam proses seleksi. 

"Kita mempermasalahkan aturan yang dipakai dalam seleksi. Sehingga kita menganulir kembali semua, ke Juknis yang digunakan di Tahun 2023, kemudian kita tetapkan ulang di RUPS sekarang dan menjadikan dasar penetapan" katanya usai RUPSLB Bank NTT. 

Pemilik saham terbesar keempat di Bank NTT itu menyebut, format seleksi yang digunakan oleh KRN sempat diprotes pemegang saham. Alhasil terjadi dinamika dalam forum itu. Meski pada akhirnya dirubah setelah disepakati bersama. 

"Kita bahas pasal per pasal jadi lama," katanya. 

Falent juga menyebut, usulan dua nama di jajaran Direktur Utama pun sempat dipermasalahkan. Perlu ada usulan lebih agar menjadi alternatif bila tidak memenuhi penilaian di OJK. 

Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk juga mengungkapkan dinamika selama RUPSLB Bank NTT berlangsung berjam-jam. Ia mengaku sempat mempertanyakan penambahan Direksi baru. 

"Saya sempat mempertanyakan, kan itu tidak dibuka lowongannya tambahan posisi itu. Tapi ini kan putusan RUPS wadah tertinggi," kata dia. 

Dia menyerahkan apapun keputusan yang dikeluarkan OJK pihaknya akan menerima. Sebab, itu merupakan kesepakatan bersama dari forum puncak perusahaan perbankan itu. 

Paulus juga menyebutkan, dirinya sempat menayangkan strategi yang akan digunakan oleh para jajaran Direksi maupun Komisaris untuk menjaga dan meningkatkan kinerja Bank NTT. Menurut dia, saat ini Bank NTT punya NPL hingga pengawasan tinggi. 

"Beliau (salah satu Calon Dirut Charlie Paulus) menjawab dengan strategi, tetapi nanti kita lihat. Harapan saya kedepan Bank ini bisa lebih sehat, dan menguntungkan semua pihak," kata Paulus. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved