Sumba Timur Terkini
Antrean Panjang BBM di SPBU Km 2 Waingapu, Warga Sebut Masalah Lama
Ia menambahkan banyak warga sudah mulai antre sejak pukul 06.00 Wita, bahkan sebelum mobil tangki pengisian tiba di SPBU pada pukul 09.00 Wita.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU – Tepat pukul 12.35 Wita, Irvandri turun dari mobil pikap yang ia majukan sekitar dua meter sebelum berhenti lagi. Ia tampak meringis.
Mobil lain yang berada di belakang mengikutinya. Maju perlahan, lalu berhenti.
Irvandri kemudian duduk di samping Alfamart di KM 2, Waingapu, Sumba Timur, Senin (12/5/2025).
Irvandri merupakan satu dari puluhan pengendara sepeda motor dan mobil yang sedang mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) KM 2 Waingapu.
Pantauan POS-KUPANG.COM pukul 12.20 Wita, antrean kendaraan roda dua dan roda empat mengular hingga sekitar 100 meter dari titik pengisian BBM jenis pertalite.
Baca juga: Jadwal Tol Laut KM Sabuk Nusantara 79 Bulan Mei 2025, Malam Ini Dari Waingapu, Tanggal 14 Tiba Bima
Antrean terbagi dalam tiga jalur. Dua jalur untuk sepeda motor dan satu jalur untuk mobil.
Irvandri (19) mengatakan kondisi ini sudah berlangsung sejak lama. Bahkan sudah bertahun-tahun. Ia menyebut, antrean biasanya dimulai sejak pukul 06.00 Wita.
“Ini masih kurang. Biasanya antrean sampai 100–200 meter. Pokoknya panjang kalau antre pertalite,” katanya.
Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi di SPBU lain di wilayah kota, seperti di SPBU Matawai di Jalan M. T. Haryono dan SPBU Kambaniru.
Namun, situasi berbeda di SPBU yang berada di luar kota seperti di Kanatang, yang cenderung ramai tapi lancar.
Ia menambahkan banyak warga sudah mulai antre sejak pukul 06.00 Wita, bahkan sebelum mobil tangki pengisian tiba di SPBU pada pukul 09.00 Wita.
Baca juga: PT MSM Gelar One Day Exppress Recruitment, Buka Peluang Kerja Bagi Masyarakat Sumba Timur
Yang paling mengecewakan, kata Irvandri adalah ketika sudah mengantre selama berjam-jam, namun tidak dapat karena pertalite habis.
“Yang jeleknya, sudah panas-panas, tidak dapat lagi, habis,” ujarnya.
Ia berharap pihak Pertamina segera menambah titik atau operator pengisian BBM. Menurutnya, jika menambah petugas yang melayani antrean panjang bisa menyelesaikan persoalan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.