Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik: Ego et Pater Unum Sumus, Aku dan Bapa adalah Satu
Baik secara pastoral, visi dan spiritual. Sebagai Gembala, Yesus mengenal para murid-Nya, dan para murid mendengarkan-Nya.
Oleh: RD. Maxi Un Bria
Ronaniwan Katolik, tinggal di Kupang
Bacaan: Yoh.10 :27-30
POS-KUPANG.COM - Yesus menyapa dan memanggil para murid secara personal agar bersatu dengan-Nya.
Baik secara pastoral, visi dan spiritual. Sebagai Gembala, Yesus mengenal para murid-Nya, dan para murid mendengarkan-Nya.
Keduabelas murid mengikuti Yesus dengan kehendak bebas dan dengan sukarela berkeliling dari desa ke desa untuk mewartakan Kabar Gembira yang menyelamatkan.
”Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku” (Yoh 20:27).
Analogi Gembala dan domba menggambarkan relasi antara Tuhan dan semua orang yang percaya kepada-Nya.
Yesus adalah Gembala Yang Baik dan kita adalah domba-domba-Nya. Yesus mengenal diri kita secara personal, dan kita yang percaya kepada-Nya mengikuti-Nya dan siap sedia mendengarkan-Nya.
Gembala yang baik menuntun para domba ke padang rumput yang hijau.
Asalkan saja para domba mau terbuka dan dengan tulus hati mendengarkan-Nya.
Setiap domba yang mengikuti dan mendengarkan Sang Gembala memperoleh hidup yang kekal.
Yesus telah menyampaikan secara terus terang bahwa Ia dan Bapa adalah satu.
Ia bersekutu dengan Bapa, Ia mendengarkan Bapa dan mengikuti kehendak Bapa.
Ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa, hadirkan rahmat penebusan dan keselamatan bagi dunia.
Hari Minggu Panggilan yang dirayakan hari ini mengingatkan saya dan saudara-saudari bahwa panggilan adalah anugerah istimewa dari Tuhan.
Rahmat panggilan Allah direspons dengan sukacita iman, yang berdampak bagi pertumbuhan pribadi dan pengembangan pelayanan dalam ziarah hidup.
Rahmat panggilan yang diterima terus bertumbuh, berkembang dan berbuahkan kebaikan dalam hidup serta pelayanan karena merawat relasi personal dengan Tuhan yang telah memanggil dan memilih untuk menjadi pengikut-Nya.
Sebab di luar dan tanpa relasi yang kokoh dengan Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Persatuan dengan Tuhan yang memanggil, menjadi kekuatan dalam ziarah panggilan dan pelayanan.
Panggilan dijawab secara personal namun diperuntukan bagi pelayanan gereja yang universal.
Dalam praktik hidup gereja, seseorang yang terpanggil menjadi imam, suster, bruder, frater menghayati persekutuannya dengan Tuhan dengan menegaskan sikap kerelaan mengikuti dan mendengarkan bimbingan Tuhan yang hadir dalam diri pemimpinnya; Paus, Uskup dan Pimpinan Umum kongregasi, provensial dan sebagainya.
Keterbukaan dan kerendahan hati untuk mengikuti dan mendengarkan Tuhan serta para pemimpin yang dipercaya dan memiliki otoritas dalam gereja, terarah pada terbangunnya persekutuan, sinodalitas dan meningkatnya partisipasi dalam mewartakan kabar gembira dan pelayanan yang berdimensi belaskasih dan belarasa.
Trima kasih kepada Gereja Katolik, yang merayakan Hari panggilan sedunia untuk mengingatkan dan menegaskan kembali rahmat panggilan yang bersumber dari Tuhan, yang dijawab dan digunakan untuk menghadirkan kabar gembira Injili dan pelayanan kemanusiaan di tengah dunia.
Pax Vobis; Damai bagimu. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, “Berjaga-jagalah” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Siaga untuk Selalu Berbuat Baik" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Berjaga-jaga Dalam Kehidupan Sehari-hari" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, "Bersaksi Melawan Diri Sendiri" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.