NTT Terkini

Pemprov NTT Teken MoU untuk Percepatan Penanganan Stunting, Kematian Ibu Anak hingga Tuberkulosis

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Ien Adriany mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan upaya pemerataan dan peningkatan akses

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
Dalam rangka meningkatkan layanan dan percepatan pembangunan kesehatan, Pemprov NTT menandatangani MoU dengan 8 lembaga keagamaan, 21 organisasi profesi kesehatan, dan 5 institusi pendidikan kesehatan di Aula El Tari, Senin (5/5/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Dalam rangka meningkatkan layanan dan percepatan pembangunan kesehatan, Pemprov NTT menandatangani MoU dengan 8 lembaga keagamaan, 21 organisasi profesi kesehatan, dan 5 institusi pendidikan kesehatan di Aula El Tari, Senin (5/5/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Ien Adriany mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan upaya pemerataan dan peningkatan akses terhadap fasilitas kesehatan.

MoU ini juga diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan dan penguatan infrastruktur kesehatan di seluruh wilayah NTT.

Menurutnya, tiga isu soal kesehatan di NTT meliputi stunting, kematian ibu dan anak, dan penyakit tuberkulosis (TB) adalah isu kesehatan yang sangat krusial dan membutuhkan penanganan yang cepat.

“Isu yang memerlukan perhatian serius dan tindakan terpadu adalah tingginya prevalensi stunting, angka kematian ibu dan anak, dan beban penyakit tuberkulosis yang cukup tinggi serta promosi kesehatan,” kata Adriany.

Ia menegaskan, di bawah kepemimpinan Gubernur Melki Laka Lena melalui visi pembangunan DASACITA, Pemprov NTT terus berkolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar.

“Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang erat berbagai pihak untuk memperkuat upaya kolektif dalam mengatasi tantangan kesehatan di NTT,” lanjutnya.

Baca juga: Pemprov NTT Ungkap Jadwal Lantik Pejabat Isi 15 Jabatan Lowong

Adriany menjelaskan, MoU ini akan memayungi berbagai inisiatif dan program yang difokuskan pada penanganan stunting secara komprehensif, penurunan angka kematian ibu dan anak, serta pemberantasan TB secara efektif.

Ia berharap kerja sama yang melibatkan lembaga keagamaan, institusi pendidikan kesehatan, dan organisasi profesi menjadi awal yang baik untuk membangun gerakan menuju NTT yang sehat, tangguh, dan bebas stunting. Sejalan dengan visi DASACITA.

“Mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat NTT yang sehat, cerdas dan berdaya saing,” ujarnya. (dim)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved