Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 4 Mei 2025, 'Bangkit bersama Kristus Dalam pekerjaan Sehari-hari'
Pada Minggu Paskah III ini, kita diajak untuk merenungkan pengalaman para murid dalam perjumpaan dengan Kristus yang bangkit.
Kita semua dipanggil untuk menjadi kontemplatif pun di tengah kesibukan kita, dan menguduskan diri kita dengan melaksanakan misi kita dengan penuh tanggung jawab serta murah hati.” (GE no 26).
Pengudusan dalam pekerjaan kita terjadi ketika kita melaksanakan pekerjaan kita dengan penuh tanggung jawab serta murah hati.
Kedua, sebuah sumpah jabatan. Di hadapan para rasul yang lain, Petrus secara tegas menyatakan sumpah setia jabatan.
Dia mengatakan, “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau”. Jawaban Petrus atas tiga pertanyaan Yesus, mau menyatakan keuletan iman dan cinta Petrus kepada Sang GuruNya. Iman Petrus tidak goyah lagi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Mei 2025, "Tuhan, Tunjukanlah Bapa Kepada Kami!"
Cinta Petrus kepada Yesus semakin diperkokoh, tetap terpelihara. Petrus hanya mencintai Tuhan dan GuruNya. Dalam iman dan cinta yang utuh Petrus dipilih menjadi pemimpin Gereja. “Gembalakanlah domba-dombaKu”.
Tanggung jawab terhadap keselamatan dunia diserahkan oleh Yesus kepada para rasul; tongkat kegembalaan dipercayakan kepada Petrus. Yesus menghendaki agar semua orang bersatu di bawah para rasul; tidak tercerai-berai.
Yesus menyerahkan tugas kepada mereka agar mewartakan cinta dan pengampunan kepada semua orang. Petrus dan para Rasul telah menjadi saksi atas kebanghkitan Tuhan.
Banyak orang pun percaya dan mengikuti jalan Tuhan. Kita semua telah dibaptis, menerima tugas untuk mewartakan kabar sukacita Tuhan kepada sesama kita.
Ketiga, kebangkitan Kristus mendorong kita kita untuk hidup dalam kasih. Petrus adalah orang dekat Yesus dan mengenalNya secara mendalam.
Sebagai orang Katolik kita dipanggil untuk mencintai Yesus. Kita mencintai Tuhan bukan sebatas kita memperbincangkan, kita diskusikan dan kita persoalkan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Mei 2025, “Jalan, Kebenaran, dan Hidup”
Tuhan harus kita alami secara nyata dalam hidup dan hati kita masing-masing. Maka kita harus mencintai Dia secara utuh, tidak terbagi-bagi.
Cinta kepada Yesus terungkap dalam cinta kepada sesama manusia di sekitar kita. Cinta itu harus menyata dan menyeluruh, tidak mendua.
Suami-isteri harus saling mencintai dan mengampuni. Sebab bila tidak tampak pengampunan dan pertobatan akan berdampak pada permusuhan, perceraian di ambang pintu menuju kehancuran.
Karena kasih orang mau berkorban habis-habisan. Demikian juga di dalam Gereja kita. Bukan hanya Petrus, tetapi kita masing-masing perlu mendasari tugas kerasulan kita dengan kasih kepada Kristus dan sesama.
Mari kita bangkit bersama Kristus dalam pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan akan mendapat mekna kekudusan bila dilakukan dengan penuh tanggung jawab, dalam semangat kasih kepada Allah dan sesama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.