Belu Terkini
Agustina Riwu Bangga Kenakan Pakaian Adat Belu saat Tampil di Tarian Kolosal Hardiknas 2025
Agustina Riwu mempunyai kebanggan tersendiri kenakan Pakaian Adat Belu saat tampil di Tarian Kolosal Hardiknas 2025
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Adiana Ahmad
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Agustina Riwu, siswi kelas X SMA Negeri 1 Atambua, senang bercampur bangga mengenakan mengenakan pakaian adat Belu saat mengikuti tarian kolosal Likurai dan Gawi yang digelar untuk memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2025 ( Hardiknas 2025) di Kabupaten Belu pada 2 Mei 2025 lalu.
Siswi kelahiran 25 Agustus 2009 ini mengaku sangat bangga bisa ambil bagian dalam acara besar tersebut.
"Saya sangat senang dan bangga bisa ikut menari Likurai dan Gawi. Ini adalah pengalaman yang luar biasa karena saya bisa berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal Belu," ungkap Agustina Riwu yang akrab disapa Neni. Minggu (4/4/2025).
Meski berasal dari keluarga berdarah Mukun-Manggarai Timur, Neni tumbuh dan besar di Belu, dan telah menjadikan budaya Belu sebagai bagian dari identitasnya.
Baca juga: SMA Negeri Raimanuk Pamerkan Ragam Pangan Lokal di Gebyar Hardiknas Belu 2025
"Orang tua saya berasal dari Manggarai Timur, tapi kami sudah lama tinggal di Belu. Saya bangga bisa tampil membawakan Tarian Likurai, karena ini juga bagian dari tanah tempat saya dibesarkan," ujarnya.
Dalam tarian kolosal yang digelar di lapangan umum Kota Atambua usai upacara bendera 2 Mei 2025, ribuan pelajar SMP hingga SMA/SMK mengenakan pakaian adat Belu dan menampilkan gerakan-gerakan khas Tarian Likurai dan Gawi.
Tarian tersebut tidak hanya menunjukkan kekompakan, tapi juga kekayaan nilai budaya daerah Belu.
Neni menilai keterlibatannya dalam menari bukan hanya soal hobi, tapi juga bentuk kecintaan terhadap warisan leluhur. Ia menyebutkan dengan mengikuti tarian tradisional seperti Likurai, dapat melestarikan budaya lokal dan menjaga agar tradisi tidak punah di tengah arus modernisasi.
Baca juga: 2.000 Penari Kolosal Meriahkan Hardiknas di Perbatasan RI-Timor Leste, Tampilkan Pesona Budaya Belu
Selain itu, juga engenalkan identitas budaya Belu kepada masyarakat luas, termasuk generasi muda.
“Dengan ikut menari, saya belajar lebih dari sekadar gerakan. Saya belajar tentang sejarah, tentang makna dari setiap langkah, dan tentang pentingnya menjaga warisan budaya kita,” kata Neni yang hobby menari ini. (gus)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.