NTT Terkini
Puncak Hardiknas, TP PKK Sikka Deklarasi Stop Kekerasan Anak di Satuan Pendidikan
Momentum Hardiknas 2025, TP PKK Sikka, NTT mendeklarasikan stop kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES. COM, Kristin Adal
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Momentum puncak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sikka, NTT mendeklarasikan stop kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan.
Deklarasi dimulai dengan pembacaan komitmen bersama yang dipimpin Ketua TP PKK Kabupaten Sikka, Fista Sambuari Kago dan kemudian diikuti para peserta didik, tenaga pendidik dan semua yang hadir dalam upacara Hardiknas di halaman Kantor Bupati Sikka pada Jumat (2/5/2025).
Adapun komitmen itu berisi delapan point penting yang mengajak segenap warga pendidikan untuk berperan aktif mencegah berbagai bentuk kekerasan terhadap anak baik kekerasan seksual hingga perundungan di satuan pendidikan di Kabupaten Sikka.
Baca juga: Terlantarkan Istri dan Anaknya di Malaka Oknum Guru PNS di TTU Akan Diberhentikan Sebagai PNS
"Deklarasi stop kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan di Kabupaten Sikka, satu berperan secara proaktif dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan, dan seterusnya," ucap Fista Sambuari Kago.
Sebagai simbol komitmen, perwakilan peserta didik, tenaga pendidik, Polisi, TNI hingga pemerintah daerah melakukan penandatanganan bersama dalam rangka mewujudkan sekolah yang aman bagi seluruh warga Pendidikan.
Fista Sambuari Kago mengatakan, deklarasi bersama warga satuan pendidikan di Kabupaten Sikka dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran bersama mencegah bentuk kekerasan terhadap anak, terutama melihat kasus kekerasan seksual yang menimpa peserta didik yang pelakunya seorang guru.
Kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah itu menjadi alaram keras bagi institusi pendidikan, tenaga pendidik, siswa, orang tua, masyarakat, apparat keamanan hingga pemerintah.

Sementara itu, Kepala SMASK Caritas Maumere, Tarsisius Kristoforus Lidi usai pembacaan deklarasi ini menyampaikan aperesiasi terhadap gebrakan yang dicanangkan TP PKK Sikka.
"Deklarasi stop kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sikka adalah suatu gebrakan yang luar biasa yang dicanangkan oleh TP PKK Sikka. Pendidikan di sekolah dari SD, SMP hingga SLTA itu metode pendidikan yang keras terhadap anak tidak diberlakukan lagi saat ini," kataTarsisius Kristoforus Lidi .
Baca juga: LIPSUS: Tidak Ada Dokter Anastesi Ibu dan Anak Meninggal di IGD Tc Hilers Maumere
Tarsisius Kristoforus Lidi mengatakan, kini metode pendidikan siswa oleh guru menekankan pendidikan berbasis karakter dan lebih humanis.
Selain itu, sebagai kepala sekolah dan guru, Tarsisius Kristoforus Lidi juga berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang aman dan nyaman bagi siswa maupun tenaga pendidik di sekolahnya dan menolak berbagai bentuk kekerasan terhadap anak di sekolah. (cr7)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Wakil Gubernur Papua Barat Daya: Kalau Belum ke Raja Ampat Sebetulnya Belum Datang Papua |
![]() |
---|
Anggota DPR RI Esthon Foenay Dorong Pemerataan Kepemilikan Tanah di NTT |
![]() |
---|
Nekat Masuk Lewat Jalur Tikus, WNA Timor Leste Terciduk Saat Operasi Patuh Turangga 2025 di Atambua |
![]() |
---|
Oyan Kristian Sebut Pengaruh Digitalisasi Sangat Luar Biasa bagi ASITA |
![]() |
---|
Telkomsel Gelar Event by.U’r Sidedi NTT, Hadirkan Semangat Digital untuk Generasi Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.