Belu Terkini
Kaki Bengkak, Linda Andalkan JKN untuk Biayai Pengobatannya
Melalui program ini, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang terhambat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak akibat keterbatasan finansial.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Ibarat cuaca, sakit bisa datang tiba-tiba tanpa diduga. Untuk itu, sebagai warga negara Indonesia patut bersyukur karena pemerintah menghadirkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai jaminan perlindungan sosial kesehatan.
Melalui program ini, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang terhambat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak akibat keterbatasan finansial.
Betapa pentingnya menjadi peserta Program JKN dirasakan sendiri oleh Serafina Linda (38), salah satu warga Ainiba, Desa Fatuketi, Kabupaten Belu.
Ia tengah dirawat di rumah sakit akibat terdapat cairan di lututnya. Linda harus berobat akibat kakinya secara mendadak bengkak dan mengganggu aktivitasnya.
“Kaki saya mulai bengkak sejak tanggal 1 Februari hingga berimbas ke sakit yang lain, saya menjadi meriang dan pinggang saya sakit. Awalnya saya bisa menahan sakitnya dengan minum obat paracetamol dan juga mengoles minyak di pinggang yang sakit. Namun tepat di tanggal 16 Februari di hari Minggu siang itu saya sudah merintih kesakitan sampai kaki saya tidak bisa digerakkan dan tidak bisa jalan,” ungkap Linda, Selasa (11/03).
Baca juga: Yohanes Bersyukur Ada JKN, Cuci Darah Rutin Selalu Dijamin
Akhirnya Linda dilarikan menuju Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Mgr. Gabriel Manek Atambua akibat rasa sakit yang tak tertahankan. Dengan berbekal Kartu Tanda Penduduk (KTP), untungnya ia dapat langsung mendapatkan pelayanan medis di UGD dengan mudah dan tanpa hambatan.
“Saya cukup menunjukkan KTP saya, kemudian saudara saya langsung diarahkan ke bagian administrasi. Saat itu, dokter langsung melakukan pemeriksaan dan melakukan rontgen di lutut saya. Semua proses berjalan lancar. Ternyata hasil rontgen menunjukkan bahwa terdapat cairan di lutut saya. Dokter menyarankan saya untuk rawat inap. Jika diberikan obat belum sembuh, maka dokter akan melakukan operasi kecil untuk menyedot cairannya,” ucap Linda.
Terhitung sudah tiga hari Linda dirawat di rumah sakit. Linda merasa nyaman dengan pelayanan yang ia terima. Ia menyebutkan bahwa dokter setiap hari mengunjungi dan menanyakan kondisi lututnya pasca diberikan obat melalui cairan infus. Perawat juga sigap memastikan kebutuhan penggantian cairan infusnya.
“Pelayanan yang saya terima baik. Dokter dan perawat bagus dan ramah saat pelayanan dan mendengarkan keluhan saya. Menurut saya, pelayanannya sudah sangat maksimal sehingga saya merasakan lutut saya sudah tidak bengkak lagi dan sudah bisa digerakkan,” ucap Linda.
Selama dirawat di rumah sakit, ibu dari dua orang anak itu merasakan langsung manfaat dari Program JKN dalam meringankan biaya pengobatannya. Program ini tidak hanya sebagai jaminan finansial, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan kesehatan yang memberikan rasa aman dan tenang saat sakit datang tanpa diduga. Terlebih Linda juga merasakan layanan yang baik dan memuaskan.
“Ini bukan pertama kali saya menggunakan JKN untuk rawat inap. Sebelumnya, di tahun 2020 saya sudah pernah gunakan untuk bersalin secara operasi caesar juga disini. Bahkan setelah operasi, saya juga kontrol dan waktu ada pergantian perban itu tidak dipungut biaya. Anak-anak kalau demam, batuk, pilek juga saya langsung bawa ke Puskesmas,” tuturnya.
Di akhir perbincangan, Linda menyadari terdaftar sebagai peserta dari Program JKN merupakan hal yang penting karena dapat digunakan sebagai perlindungan terhadap berbagai masalah kesehatan. Terlebih lagi, dengan datangnya suatu penyakit tidak bisa diprediksi kapan akan menyerang. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS