Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 27 April 2025, 'Kebangkitan Kristus Adalah Bukti Kerahiman Allah'

Hari ini adalah Minggu Paskah II. Pada hari ini Geraja Katolik seluruh dunia merayakan Pesta Kerahiman Ilahi.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-RP. Jhon Lewar SVD
RENUNGAN KATOLIK- RP Jhon Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu Paskah II MInggu Kerahiman Ilahi 27 April 2025 

Oleh : RP Jhon Lewar SVD

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik RP Jhon Lewar SVD Hari Minggu Paskah II Minggu Kerahiman Ilahi berjudul,'Kebangkitan Kristus Adalah Bukti Kerahiman Allah' .

Renungan Harian Katolik Hari Minggu Paskah II 27 April 2025 hari ini merujuk pada Bacaan I : Kis. 5:12-16; Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a; Why. 1:9-11a,12-13,17-19; Yoh. 20:19-31

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik RP Jhon Lewar SVD hari ini.

Hari ini adalah Minggu Paskah II. Pada hari ini Geraja Katolik seluruh dunia merayakan Pesta Kerahiman Ilahi.

Pesta kerahiman Ilahi ini dikehendaki oleh Yesus sendiri yang disampaikan-Nya kepada Santa Faustina sebagaimana tercatat dalam Buku Harian Faustina “Pesta ini muncul dari lubuk kerahiman-Ku yang terdalam, dan diperteguh oleh kedalaman belas kasih-Ku yang paling
lemah lembut.

Adalah kehendak-Ku agar pesta ini dirayakan dengan khidmat pada hari Minggu pertama sesudah Paskah. Aku menghendaki Pesta Kerahiman Ilahi menjadi tempat perlindungan dan tempat bernaung bagi segenap jiwa-jiwa, teristimewa para pendosa yang malang.

Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku” (BHSF, No. 699) dan ia akan menerima pengampunan penuh atas dosa-dosanya dan
dibebaskan dari hukuman(BHSF, No. 300).

Injil Yohanes yang dibacakan pada hari Minggu kerahiman ini, mengisahkan tentang penampakan Yesus yang bangkit kepada para muridNya, yang sedang berkumpul pada suau tempat, sementara pintu-pintu terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu” (ay. 19).

Mereka yang hadir, percaya itu Tuhan, Dia sudah bangkit. Kecuali Thomas, yang kala itu tidak hadir. Ketika teman-teman bersaksi tentang kehadiran Yesus, Ia tak langsung percaya!

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 27 April 2025, “Ya Tuhanku dan Allahku”

“Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Thomas menuntut bukti! Sampai akhirnya, delapan hari kemudian, Yesus menampakkan diri lagi kepada para murid, termasuk Thomas. Yesus menantang Thomas untuk memasukan jari pada bekas-bekas luka-lukanya.

Thomas hanya bisa berkata, “Ya Tuhanku & Allahku!” Pengakuan iman yang luar biasa! “Berbahagialah yang tidak melihat namun percaya!” Itu pesan Yesus kepada Thomas dan para murid. Kehadiran Yesus di tengah para murid tentu menguatkan, memberi semangat baru kepada mereka.

Para murid segera bangkit dari ketakutan dan ketakpercayaan dan siap menjadi saksi kebangkitan.

Apa pesan Tuhan bagi kita pada Pesta kerahiman Ilahi?. Pertama, iman akan kebangkitan. Kita mengimani Kristus yang bangkit. Kita memang tidak melihatnya secara langsung, berhadapan muka.

Tapi, dalam iman kita percaya,Ia bangkit dan mengalahkan maut. Dengan itu, Ia menyelamatkan kita yang berdosa. Tidak melihat, namun percaya! Ini misteri iman kita.

Kita memang tidak berjumpa langsung dengan Kristus. Kita percaya pada kesaksian para rasul
yang ditulis dalam Kitab Suci, kesaksian umat beriman sepanjang zaman, ditambah pengalaman pribadi masing-masing.

Dalam setiap pengalaman hidup, kita mengalami, Tuhan Yesus yang bangkit itu menjumpai kita, menyapa kita, memberikan damai sejahtera kepada kita, memberikan kekuatan tatkala kita
lemah, memberikan kesembuhan ketika kita sakit, memberikan rejeki secukupnya ketika kita berkekurangan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 26 April 2025, “Pergilah ke Seluruh Dunia”

Kita mengalami Allah yang Maharahim melalui pengalaman-pengalaman seperti itu. Sayangnya kita kurang menyadari semuanya ini. Kedua, perutusan: Yesus mengutus kita untuk mewartakan
Kerajaan Allah.

Kerahiman Allah tampak secara sempurna dalam Kristus. Setelah Yesus bangkit, ia mengutus para rasul untuk mewartakan kerahiman Allah dan menjadi penyalur kerahiman Allah bagi dunia.

Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada para rasul. Roh Kudus itulah yang menerangi hati dan budi mereka dalam mewartakan kebangkitan Kristus dan karya Allah yang mereka
terima dan saksikan dalam perjumpaan dengan Kristus.

Roh Kudus itu yang menyinari Petrus dan para murid, sehingga tanpa takut mewartakan Kristus dan melakukan banyak mukjizat. Roh Kudus yang sama juga akan menerangi kita saat ini dalam mewartakan Kristus yang bangkit.

Kita diutus-Nya menjadi rasulrasul jaman ini untuk meneruskan tugas Kristus. Ketiga, isi Perutusan: Damai Sejahtera. Semua orang merindukan damai sejahtera. Itu hanya dapat diperoleh jika orang bersatu dengan Allah.

Para rasul diutus untuk menjadi penyalur damai sejahtera; mewartakan damai sejahtera. Yang sakit disembuhkan, yang berkekurangan mendapatkan bantuan, yang disingkirkan dirangkul kembali dalam masyarakat atau Gereja.

Tugas ini juga diberikan kepada kita sekalian yang percaya kepada Kristus. Seperti Petrus dan para murid yang lain, kita diutus Yesus menjadi penyalur rahmat-Nya, penyalur damai sejahtera kepada orang di sekitar kita: di keluarga, tempat kerja, sekolah, masyarakat, dan di mana pun kita berada.

Semoga kebangkitan Kristus, Sang Wajah Kerahiman Ilahi, membuat kita terlahir kembali menjadi pribadi baru yang semakin berkenan kepada-Nya. Semoga kita semakin mengimani kebangkitan-Nya yang menyelamatkan kita dan kita semakin bersedia diutus menjadi pembawa damai sejahtera setiap hari melalui cara hidup kita yang bermutu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 25 April 2025, "Itu Tuhan"

Selaras dengan Pesta Kerahiman Ilahi hari ini, semoga kita semakin tekun memohon belas kasih dan kerahiman Allah bagi diri kita dan dunia (Ask for His Mercy); semakin berbelas kasih kepada
sesama atau menjadi rasul kerahiman ilahi (Be Mercyful) dan percaya sungguhsungguh kepada kerahiman Allah (Completely Trust)...Amin.

Doa:

Ya Tuhan, hembuslah kami dengan Roh KudusMu saat ini. Biarlah di Hari Minggu Kerahiman ini kami benar-benar mengalami damai sejahtera sejati daripadaMu dan dapat mengampuni orang lain dengan penuh sukacita, seperti Engkau sendiri selalu mengampuni dan memulihkan dosa-dosa kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Pesta Kerahiman Ilahi. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

*) Biara St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor NTT.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved