Makan Bergizi Gratis
Kisruh Program MBG, Ini Saran Ekonom
Persoalan itu muncul seiring adanya laporan salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalibata, Jakarta Selatan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang jadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto memunculkan kisruh. Banyak persoalan ditemukan di lapangan pada program yang berjalan sejak awal tahun 2025 itu.
Persoalan itu muncul seiring adanya laporan salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalibata, Jakarta Selatan.
Mitra MBG itudikabarkan tutup akibat kerugian hampir Rp 1 miliar. Adapun kerugian tersebut diduga akibat penggelapan dana oleh pihak yayasan pengelola.
Ekonom Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan bahwa jika program ini ingin tetap dijalankan maka perlu adanya desain ulang secara menyeluruh.
“Harus ada desain ulang secara menyeluruh mulai dari skema pendanaan, sistem logistik, target sasaran yang rasional, hingga model kemitraan yang lebih adil,” ujar Achmad dikutip dari KONTAN pada Senin (21/4/2025).
Achmad berpandangan, bahwa pemerintah juga perlu menempatkan transparansi sebagai prioritas utama, agar publik bisa memantau dan menilai apakah uang rakyat digunakan secara bertanggung jawab.
Adapun program MBG telah mendapatkan anggaran sebesar Rp 71 triliun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
“Kisruh program MBG hari ini adalah buah dari ketergesaan politis dan ketidakmampuan negara memahami keterbatasannya sendiri. Ini adalah pelajaran bahwa program sosial, sebesar dan semulia apa pun tujuannya, tidak akan berhasil tanpa perencanaan yang matang dan fondasi fiskal yang kokoh,” terangnya.
Lebih lanjut, Achmad menambahkan, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tekanan fiskal domestik, Indonesia tidak bisa lagi membiarkan program seperti MBG dijalankan hanya dengan semangat, tanpa akal sehat fiskal yang memadai.
“Jika tidak segera dibenahi, MBG berpotensi menjadi beban anggaran jangka panjang sekaligus bom waktu dalam kepercayaan publik terhadap janji-janji pemerintahan baru,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.