Paskah 2025
Renungan Malam Paskah: Sungguh Tuhan Telah Bangkit
Liturgi Malam Paskah menyediakan kepada kita, kisah tentang rencana dan tindakan penyelamatan Allah yang terjadi di dalam sejarah.
Inilah hakikat asali dari kemanusiaan kita sebelum kejatuhan dalam dosa yaitu memiliki ikatan khusus, murni dan otentik dengan Allah sendiri.
Saudara-saudara terkasih dalam Kristus...
Di dalam perjalanan selanjutnya ternyata manusia jatuh di dalam dosa akibat keraguan, ketidakpercayaan dan ketidaktaatan kepada Allah.
Kejatuhan di dalam dosa melukai relasi intim dan murni dengan Allah. Manusia tidak lagi mampu berhadapan muka dengan muka dengan Allah.
Manusia bersembunyi dan manusia yang bersembunyi itu menjadi asing. Keterasingan manusia dari Allah melahirkan perjanjian dari pihak Allah sendiri.
Meski Allah murka, Ia tetap menjanjikan pemulihan. Ini menunjukkan bahwa Allah membenci dosa namun tetap mencintai dan mengasihi manusia.
Janji Allah untuk pemulihan selanjutnya diwujudkan melalui Abraham sebagaimana dikisahkan di dalam bacaan kedua. Allah menguji Abraham meminta korban Ishak puteranya.
Terhadap ini Abraham taat. Abraham setia. Abraham mengalahkan kekalutan manusiawi seorang ayah yang mencintai putera satu-satunya.
Terhadap iman Abraham ini Allah memberikan berkat, tanah dan terutama melalui keturunannya, segala bangsa di bumi akan memperoleh berkat.
Saudara-saudara terkasih dalam Kristus...
Janji Allah kepada Abraham pada gilirannya dibuktikan melalui pembebasan Israel sebagai keturunan Abraham dari perbudakan di Mesir.
Israel dipulihkan sebagai bangsa yang diperbudak menjadi bangsa yang merdeka.
Kisah pembebasan Israel dari Mesir dan selanjutnya peritiwa penyeberangan Laut Merah menunjukkan bahwa Israel sebagai keturunan Abraham tidak saja dibebaskan dari perbudakaan tetapi dibentuk kembali sebagai bangsa pilihan yang dari padanya segala bangsa akan menyaksikan keselamatan yang datang dari Allah.
Kisah penyeberangan Israel di Laut Merah menjadi pralambang bagi orang yang percaya bahwa melalui pembaptisan kita turut mati bersama Kritus dan bangkit juga bersama Dia dalam kebangkitan-Nya.
Sebagaimana dinyatakan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma, “Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibabtis di dalam Kristus, telah dibabtis dalam kematian-Nya, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika telah menjadi satu dengan Kristus dalam kematiannya, kita juga menjadi akan menjadi satu dengan Dia dalam kebangkitan-Nya.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.