Paskah 2025

RD Rudy Tjung Lake: Paskah Momen Ziarah Pengharapan dan Pertobatan Ekologis

RD Rudy menyampaikan, perayaan Paskah bukan sekadar persiapan fisik, tetapi keterbukaan hati untuk memasuki misteri suci perjamuan malam terakhir

|
Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS POLRESTA KUPANG KOTA
RUDY TJUNG - Pastor Paroki Santa Maria Assumpta Kupang, RD Rudy Tjung Lake 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pastor Paroki Santa Maria Assumpta Kupang, RD Rudy Tjung Lake mengajak umat Katolik memaknai Pekan Suci dengan hati yang terbuka dan penuh pengharapan.

Dalam pesan Paskah-nya, RD Rudy menyampaikan, perayaan Paskah bukan sekadar persiapan fisik, tetapi keterbukaan hati untuk memasuki misteri suci perjamuan malam terakhir, kisah sengsara dan kebangkitan Yesus Kristus.

“Kita sudah memasuki Pekan Suci yang diawali dengan Minggu Palma, mengenang Yesus masuk ke Yerusalem. Kita akan merayakan perjamuan, penderitaan, dan kebangkitan Kristus. Persiapan fisik hanya simbol, yang paling penting adalah keterbukaan hati untuk memasuki misteri-misteri suci ini. Sehingga dalam perjalanan hidup, kita belajar dari dari perjalanan Yesus,” pesan RD Rudy saat ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu (16/4/2025).

Masa Prapaskah ini umat Katolik diajak untuk merenungkan tema Pertobatan Ekologis. Hal ini sejalan dengan semangat Tahun Yubileum 2025, sebagai sebuah ziarah pengharapan.

“Di masa Prapaskah umat Katolik merenungkan tema Pertobatan Ekologis. Dan tahun ini sungguh berahmat karena kita merayakan Paskah pada Tahun Yubileum, sebuah ziarah pengharapan,” katanya.

Dalam pesan Paskah, RD Rudy mengajak untuk membangkitkan pengharapan kita kepada Tuhan sebagai sumber kerahiman dan belas kasih.

“Tuhan adalah sumber kerahiman dan belas kasih yang selalu membuka pintu,” ujarnya.

Ia mengatakan simbol Porta Santa atau Pintu Suci di Tahun Yubileum ini melambangkan ajakan untuk membuka hati agar Yesus dapat masuk dan memperbarui hidup umat.

“Kita membuka hati dengan menjadi lebih sabar, lebih tabah dalam penderitaan dan kesulitan. Karena kita percaya bahwa kita datang pada Yesus berjamu bersama dengan Dia dan mati di dalam dosa dan bangkit bersama Dia,” ungkapnya.

Ia juga mendorong umat untuk saling menguatkan, meneguhkan, dan membangun relasi yang baik antar sesama manusia. Ini sebagai wujud nyata iman akan kebangkitan.

Selain itu, ia mengajak umat untuk menjadikan bumi sebagai rumah bersama. Hal yang perlu dilakukan adalah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.

“Kita mulai dari hal sederhana, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan air secara bijak, dan mengonsumsi makanan secukupnya,” ucapnya.

Baca juga: Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang Gelar Prosesi Jalan Salib Pemuda

Ia mengingatkan, sampah juga ada dalam diri manusia seperti iri hati, dendam, dan kebencian.

“Kita juga harus membuang sampah-sampah batin itu,” pesannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved