Breaking News

Timor Tengah Utara Terkini

Kabar Gembira,Pembangunan Kembali Jembatan yang Putus di Desa Naku dan Makun Dilaksanakan Tahun 2025

Kabar Gembira, Pembangunan kembali jembatan yang putus di Desa Naku dan Makun dilaksanakan Tahun 2025

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/DOKUMENTASI NARASUMBER 
JEMATAN PUTUS - Aparat desa dan Kecamatan Biboki Feotleu bersama warga memperbaiki jembatan putus di wilayah Desa Makun. 

Pembangunan jembatan darurat ini bertujuan agar titik yang putus dilanda banjir ini bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.

Dikatakan Irenius, jembatan ini merupakan titik sentral yang menghubungkan Desa Makun menuju Kecamatan Biboki Utara, Kota Kefamenanu dan bahkan Kota Atambua, Kabupaten Belu.
 
Jika titik tersebut tidak diperbaiki, kata Irenius maka, warga dari lima desa di Kecamatan Biboki Feotleu terancam terisolir. 

"Ruas jalan ini dan khususnya titik ini merupakan sumbu utama menuju ke Kota Kefamenanu dan Kota Atambua," ujarnya.

Selama sepekan pasca dilanda banjir dan putus total, warga sangat kesulitan keluar dari wilayah Kecamatan Biboki Feotleu.

Pembangunan jembatan darurat tersebut merupakan inisiatif dari pemerintah dan masyarakat setempat. Mereka membangun jembatan darurat secara swadaya.

Ia menuturkan, jembatan yang putus di Desa Naku telah diperbaiki 2 pekan pasca dilanda longsor. Sementara jembatan di Desa Makun, baru diperbaiki beberapa hari yang lalu.

Masyarakat dan pemerintah setempat, lanjutnya, membangun jembatan darurat dengan panjang sekitar 3 meter. Sebelumnya, jembatan yang putus tersebut hanya bisa dilintasi kendaraan sepeda motor dan pejalan kaki.

Namun, pasca dibangun jembatan darurat itu, kendaraan roda empat seperti pikap dan dump truk bisa melintas dengan aman.

Baca juga: Jembatan Putus di Malaka, Akses Transportasi ke PLBN Motamasin Macet

Apabila dua jembatan tersebut tidak dibangun dalam waktu dekat secara permanen, dipastikan jembatan darurat ini akan rusak jika dilanda longsor dan banjir lagi.

Alasan lain pembangunan dua jembatan ini dikatakan urgent karena titik tersebut merupakan sumbu utama mobilitas komoditas pertanian, kesehatan, manusia dan pemerintah. 

Meskipun sedikit mengobati kekhawatiran masyarakat setempat, jembatan ini dipastikan tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. (bbr)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS


 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved