Perbatasan Negara
Ditutup Enam Tahun, Jalur Lintas Batas Indonesia dan Timor Leste Dibuka Kembali
Pembukaan kembali jalur lintas batas negara Indonesia dan Timor Leste itu berlangsung pada Kamis (10/4/2025).
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Jalur lintas batas negara Indonesia dan Timor Leste di wilayah Kabupagten TTU NTT dan Distrik Oecusse resmi dibuka kembali setelah sempat ditutup selama enam tahun.
Pembukaan kembali jalur lintas batas negara Indonesia dan Timor Leste itu berlangsung pada Kamis (10/4/2025).
Adapun perlintasan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan dan Border Post Oesilo ditutup sejak Pandemi Covid-19 dan dilanjutkan pembangunan PLBN Napan.
Acara pembukaan itu dihadiri Sekretaris BNPP RI, Komjen Pol. Makhruzi Rahman, Presidente Autoridade Raeoa RDTL (Oecusse), Dr. Rogerio Tiago Fatima Lobato, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, Bupati TTU Falens Kebo dan Forkompinda Kabupaten TTU, Perwakilan Polda NTT, Kasrem 161/Wira Sakti, Wakil Bupati Belu dan Wakil Bupati Malaka beserta Forkopimda dan para tamu undangan dan masyarakat setempat.
Sekretaris BNPP RI, Komjen Pol. Makhruzi Rahman mengatakan, momentum pembukaan PLBN Napan dan Border Post Oesilo untuk proses perlintasan barang dan orang ini sangat memberikan 3 manfaat dan peluang kepada masyarakat.
Momentum ini menjadi salah satu cara mencegah dan meminimalisir perlintasan barang melalui jalur ilegal. Di sisi lain negara secara tidak langsung memberikan peluang kepada masyarakat untuk menghidupkan ekonomi masyarakat.
Bersamaan dengan momentum pembukaan PLBN Napan ini langsung dilakukan aktivitas ekspor dari Indonesia ke Timor Leste. Selain itu, masyarakat di Negara Timor Leste dan Indonesia khususnya di Kabupaten TTU memiliki hubungan pertalian darah yang sangat erat.
"Jadi pembukaan perlintasan ini menjadi salah satu cara pemerintah mempermudah masyarakat dari kedua negara yang memiliki hubungan kekeluargaan untuk bisa berkunjung," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa meskipun PLBN Napan masuk kategori tipe C, namun proses perlintasan barang dan orang bisa dilaksanakan seperti biasa.
Sementara itu, Presidente Autoridade Raeoa RDTL (Oecusse), Dr. Rogerio Tiago Fatima Lobato mengatakan, momentum pembukaan lintas batas negara di Napan dan Oesilo merupakan momentum bersejarah.
Perbatasan merupakan pintu atau gerbang pertemuan antara masyarakat dari kedua negara yakni dari Timor Leste dan Indonesia. Perbatasan merupakan awal dan akhir kedaulatan dari sebuah negara.
Menurutnya, Indonesia bukan bukan hanya tetangga saja tetapi lebih daripada itu adalah negara sahabat. Segala sesuatu yang berlalu biarkan berlalu.
"Sekarang kita hidup bersama sebagai sahabat dan saudara untuk perbaikan hidup masyarakat ke depan," ungkapnya.
Sebagai Presiden Raeoa RDTL, ia mengangkat seorang asesor. Asesor tersebut adalah mantan konsultan pertama Timor Leste untuk Indonesia di Kupang.
Menurutnya, ada banyak hal yang saat ini menjadi fokus kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste secara khusus di bidang ekonomi dan lain sebagainya. Kerja sama ini diharapkan terus dijaga dan dibangun untuk kedua negara. (bbr/*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.