Breaking News

Sikka Terkini

DPRD Sikka Desak Bupati Segera Datangkan Dokter Anestesi, Jangan Lama-lama

Ketua DPRD dari Fraksi Partai PDI-Perjuangan Sikka Stef Sumandi mendesak Bupati Sikka Juventus Prima Yoris untuk segera mendatangkan dokter anestesi

|
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
STEF SUMANDI - Stef Sumandi, Anggota DPRD dari Fraksi partai PDI Perjuangan Kabupaten Sikka. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Ketua DPRD dari Fraksi Partai PDI-Perjuangan Sikka, Stef Sumandi mendesak Bupati Sikka Juventus Prima Yoris untuk segera mendatangkan dokter anestesi untuk mengisi kekosoangan di RSUD Tc Hilers Maumere.

Desakan ini menyusul kematian seorang ibu hamil dan anak yang masih dalam kandungannya di IGD RSUD Tc Hilers pada Rabu 9 April 2025 malam.

Stef Sumandi  mengatakan, tanpa dokter anestesi, pelayanan di RSUD Tc Hilers Maumere untuk tindakan operasi terhadap pasien akan menjadi sangat sulit dan banyak korban akan berjatuhan.

Baca juga: Bupati Sikka : Kemenkes Segera Tindaklanjuti Ketiadaan Dokter Anastesi di Sikka 

"Kami mendesak segera, jangan lama untuk mendapatkan dokter anestesi ini," ujar Stef Sumandi, Kamis (10/4/2025).

Kata Stef Sumandi , apabila dibiarkan maka kondisi ketiadaan Dokter Anestesi ini merupakan kelalaian Pemerintah Kabupaten Sikka untuk mencari solusi alternatif.

Baca juga: 62 Ibu Hamil Beresiko Tinggi, Pemkab Sikka Bangun Komunikasi dengan RS Kewapante

Sementara itu, data dari Dinas kesehatan Sikka menyebutkan, sebanyak 62 ibu hamil beresiko tinggi menjelang persalinan ditengah ketiadaan dokter Anestesi di RSUD Tc Hilers Maumere Kabupaten Sikka NTT.

Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten Sikka masih berupaya untuk mencari dokter untuk mengisi kekosongan dokter Anestesi di RSUD Tc Hilers Maumere.

Stef Sumandi
Stef Sumandi (istimewa)

PLT Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, hingga saat ini, belum ada dokter Anestesi di RSUD Tc Hilers Maumere.

"62 ibu ini resiko tinggi, tapi mereka ini tidak mesti disesar, tapi golongan resiko tinggi potensinya arah kesana, tidak mesti 62 harus disesar, kita sedang berupaya adakan dokter," ujar Petrus Herlemus.

Petrus Herlemus menyebutkan, pada tahun 2025 ini terdapat 5 orang warga Sikka meninggal dunia akibat ketiadaan Dokter Anestesi. (awk)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved