Uskup Petrus Turang Wafat

Seminari Santo Rafael Oepoi Kupang Ikut Jemput Jenazah Mgr. Petrus Turang 

Penjemputan dilakukan di Keuskupan Agung Kupang tepatnya di Jalan Thamrin, Oepoi, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT

|
Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR
SISWA SEMINARI - Romo dan siswa seminari menengah Santo Yoseph Oepoi Kupang bersiap menyambut jenazah Almarhum Mgr. Petrus Turang, Sabtu (5/4/2025). 

Laporan reporter POS-KUPANG.Com, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rektor Seminari Santo Rafael Oepoi Kupang, Romo Kristoforus Bano Taslulu, mengungkapkan bahwa pihak seminari telah mempersiapkan diri untuk penjemputan jenazah Mgr. Petrus Turang.

Penjemputan dilakukan di Keuskupan Agung Kupang tepatnya di Jalan Thamrin, Oepoi, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

Menurut Romo Kristoforus, persiapan ini tidak hanya sebatas persiapan fisik, tetapi juga persiapan rohani dan batin untuk menerima kehadiran Yang Mulia sebagai Uskup Agung di Oepoi.

"Sejak berita meninggalnya Emeritus, kami mulai mempersiapkan diri empat iman, dan batin menerima Yang Mulia sebagai Uskup Agung disini," ujar Romo Kristoforus saat diwawancarai oleh POS-KUPANG.COM, Sabtu (5/4/2025).

Romo Kristoforus mengungkapkan bahwa motto yang dikenal dari Emeritus Mgr. Petrus Turang, "Pertransiit Benefaciendo," yang artinya "dia berkeliling sambil berbuat baik," mengandung makna mendalam.

Menurutnya, motto tersebut memberikan inspirasi bagi semua pihak untuk senantiasa berbuat baik dalam segala keadaan.

"Sehingga dari motto tersebut kita bisa menimba satu bekal dan satu kekuatan untuk senantiasa berbuat baik dalam keadaan apapun," ungkap Romo Kristoforus.

Rado Bara, siswa kelas XI Seminari Menengah Santo Rafael Oepoi, turut mengenang sosok Emeritus Mgr. Petrus Turang yang sering datang ke seminari meskipun tidak selalu berada 24 jam bersama mereka. 

Menurut Rado, sosok Emeritus Mgr. Petrus Turang sangat tegas dan disiplin dalam mendidik para calon imam, sehingga mampu membentuk mereka menjadi pribadi yang mampu memanage diri dengan baik.

"Beliau sering datang ke Seminari, meskipun tidak selalu 24 jam dengan beliau. Tapi beliau merupakan sosok yang tegas dan disiplin sehingga membentuk kami untuk menjadi imam yang mampu memanajemen diri dengan baik," ungkap Rado.

Salah satu kenangan yang masih melekat bagi para siswa adalah pesan tentang manajemen waktu yang disampaikan oleh Emeritus Mgr. Petrus Turang. Menurut Rado, manajemen diri yang baik menjadi nilai penting bagi calon imam di Seminari Menengah Santo Rafael.

"Nilai yang berarti bagi kami Lembaga pendidikan calon Imam yaitu manajemen diri dengan baik sehingga pribadinya yang tegas mampu mendidik kami menjadi pemimpin kelak," ujarnya.

Pesan terakhir yang disampaikan oleh Emeritus Mgr. Petrus Turang kepada para calon imam di Seminari Menengah Santo Rafael adalah untuk tetap setia menjalani panggilan hidup dan selalu menanamkan kerendahan hati.

"Tetap Setia Menjalani Panggilan Hidup dan Tetap Tanamkan Kerendahan Hati," ungkap Rado Bara, mengenang pesan berharga yang terus dikenang. (iar) 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM liannya di GOOGLE.NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved