Makan Bergizi Gratis

Pemkot Tarakan Rekomendasi Bandeng untuk Menu MBG, Akan Latih Perempuan Cabut Duri

Adapun salah satu menu yang didorong adalah ikan bandeng yang merupakan salah satu komoditas unggulan wilayah itu.

Editor: Ryan Nong
Net
MENU MBG - Ilustrasi Ikan Bandeng. Pemkot Tarakan dorong ikan bandeng jadi menu MBG di wilayah itu. 

POS-KUPANG.COM, TARAKAN - Pemerintah Kota Tarakan, Kalimantan Utara mendorong optimalisasi komoditas unggulan daerah sebagai bahan baku menu program Makan Bergizi Gratis atau MBG.

Adapun salah satu menu yang didorong adalah ikan bandeng yang merupakan salah satu komoditas unggulan wilayah itu. Selain merupakan unggulan, ikan bandeng juga mengandung gizi dan protein tinggi.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perikanan Tarakan Ardiansyah dalam silaturahmi dan diskusi bersama organisasi masyarakat (ormas), pemerintah kota, DPRD, BPOM, kelompok nelayan dan kelompok petani yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Tarakan di Malabar cafe and resto pada Jumat (21/3/2025) lalu.

"Kami menyarankan untuk ikan yang tinggi gizi dan protein adalah ikan bandeng. Karena sebagian besar kelompok nelayan tangkap ataupun budidaya Tarakan bisa memenuhi jumlah kebutuhan ikan bandeng. Berbeda jika kita gunakan jenis ikan lain, dikhawatirkan biaya besar (harga mahal) dan terbatas," kata Ardiansyah dikutip dari KBRN, Rabu (3/4/2025).

Namun, lanjut Ardiansyah, ikan bandeng yang akan menjadi menu program MBG harus diolah menjadi produk tanpa duri. Sebab nantinya menu makanan program MBG juga diberikan kepada anak yang menempuh pendidikan di jenjang Sekolah Dasar (SD).

"Perlu diolah menjadi ikan bandeng tanpa duri, sudah tidak ada tulang dan mudah dikonsumsi. Persiapannya kita melatih perempuan untuk mencabut duri bandeng di komunitas perempuan pesisir, Kelompok Nelayan dan Kelompok Pemasaran Perikanan. Hal ini semua kesiapan pemerintah kota mendukung program MBG ini berjalan dengan baik," imbuhnya.

Dalam pelaksanaannya, BPOM Tarakan juga akan mengambil peran pengawasan terhadap mutu dan keamanan pangan. BPOM akan melakukan pengawasan pasokan pangan di program MBG, guna memastikan sesuai standarisasi kualitas gizi yang baik.

"Fungsi kami mengawasi pasokan pangan yang sesuai standarisasi kualitas gizi yang baik agar target yang mengkonsumsi tidak keracunan. Selain itu kami juga melatih relawan untuk pengelolaan makanan untuk dilakukan distribusi. Sehingga proses program ini terus berjalan tanpa hambatan atau masalah dalam prosesnya," ucap Kepala BPOM Tarakan, Herianto Baan.

Di lain pihak, Ketua DPRD Tarakan, Muhammad Yunus, menyampaikan perlu adanya pasokan bahan pangan alternatif jika pasokan ikan bandeng tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam program MBG.

DPRD Tarakan juga menyoroti proses distribusi yang harus memperhitungkan manajemen waktu, agar makanan tersebut masih terjaga kualitasnya saat diantarkan kepada pelajar di sekolah.

"Kami berharap bisa berdiskusi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan pihak Yang berhubungan dengan mitra. Supaya selalu ada rantai pasokan alternatif, jika sewaktu-waktu tawaran dari Pemerintah Kota Tarakan berupa ikan bandeng ini tidak cukup. Agar selalu ada upaya perbaikan dalam pemenuhan pasokan makanan untuk mendukung program MBG. Apalagi saya dari Fraksi Partai Gerindra, anak buah Presiden, tentu harus mendukung Program Ini," papar Muhammad Yunus.

 Ketua GPN Tarakan, Sukri Rabin menyebut silaturahmi dan diskusi itu membahas terkait peran optimalisasi nelayan dan petani, dalam rangka ketahanan pangan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG).

"Program MBG di Kota Tarakan Kami anggap perlu ada diskusi intens, karena berdampak bagi anak-anak di masa yang akan datang (Generasi Emas 2045). Ini bentuk kepedulian kami sebagai organisasi kepemudaan dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan kami kepada Kelompok masyarakat," terang Sukri. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved