Idul Fitri 2025
Khatib Salat Idulfitri di Lanudal Kupang Sebut Hakikat Lebaran Bukan Menu Makan dan Interior Baru
Itu adalah hakikat Idulfitri yaitu kembali pada kesucian dan meraih kemenangan dengan prestasi takwa serta mempertahankan pada masa akan datang.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM , Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM , KUPANG - Imam sekaligus Khatib Salat Idulfitri 1446 Hijrah di Lanudal Kupang Baktiar Leu, menyebut hakikat lebaran bukan mengenai menu makan, pakaian dan interior rumah yang baru.
“Hakikat lebaran, bukan baju baru, interior rumah baru dan menu-menu spesial yang kami siapkan. Tapi adalah peningkatan kualitas iman dan amal saleh kepada Allah SWT,” kata Baktiar Leu, Senin (31/3/2025) di Hanggar Pangkalan Udara TNI AL Kupang.
Umar Bin Abdul Aziz berkata hari raya adalah hari lahirnya orang yang optimis mengantisipasi pembayaran di akhirat kelak.
Demikian juga Imam Hasan Al Basirih menyebut, hari raya adalah tidak ada kedurahakan dan ketaatan pada Allah SWT.
Itu adalah hakikat Idulfitri yaitu kembali pada kesucian dan meraih kemenangan dengan prestasi takwa serta mempertahankan pada masa akan datang.
Baca juga: Personel Polsek Pantai Baru Rote Ndao Dapat Apresiasi, Amankan Salat Idulfitri di Dua Masjid Sukses
Baginya kemenangan harus dirasakan tanpa perlu diperlihatkan ke orang lain.
Baktiar Leu mengatakan, kebahagiaan yang terpancar bisa saja sekedar merayakan kebahagiaan karena kemenangan diri sendiri tapi ada juga merayakan kebahagiaan atas kemenangan orang lain.
Bagian ini perlu menjadi renungan pada tiap insan. Ia meminta agar tidak ada kesombongan dan tinggi hati atas pencapaian itu. Sebab, itu tinggi hanya ada pada Allah SWT.
“Orang yang bahagia adalah orang yang memanfaatkan detik-detik Ramadhan secara maksimal untuk kebaikan atas dasar iman,” ujarnya.
Dia mengatakan, Ramadan merupakan puncak dari segala bulan. Siapa pun yang puasanya diterima maka dia akan terus melakukan kebaikan meskipun Ramadhan telah berlalu. Hal itu seperti wasiat dari Rasulullah SAW.
Dia mengatakan, hari raya bukan menjadi agenda terakhir tetapi menjadi awal baru menuju kemenangan yang sempurna. Momentum hari raya adalah bagian dari pernyataan kemenangan bagi siapa pun dengan Allah SWT.
Baca juga: Kelangkaan Ikan di TPI Oeba Akibat Cuaca Buruk dan Libur Idul Fitri
Baktiar Leu menyebut ada tiga bentuk kemenangan dalam hari raya Idulfitri. Pertama adalah kemenangan spiritual. Kedengkian hingga iri maupun penyakit hati lainnya mesti terkikis pada malam-malam Ramadhan lalu.
Baginya jiwa yang menang adalah jiwa yang selalu berusaha membentengi diri dari penodaan pada aturan Allah SWT.
Bagian ini telah disampaikan Allah SWT agar orang beriman diwajibkan berpuasa agar bertakwa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.