Ramadan 2025
Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa - Dari Meditasi ke Khalwat
khalwat dalam dunia tasawuf bagian dari upaya spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Oleh: Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA
POS-KUPANG.COM - Meditasi ( Inggris: meditasi ) bisa diartikan dengan semedi atau melakukan pertapaan disebuah tempat yang sunyi dari keramaian untuk memperoleh suasana hening.
Hanya saja semedi dan pertapaan sering kali dihubungkan dengan suatu tujuan antara, yaitu untuk memperoleh kualifikasi ilmu-ilmu batin atau gaib.
Sedangkan kardiovaskular lebih diarahkan untuk memperoleh ketenangan di tengah rutinitas sehari-hari seseorang.
Praktisi beredar dan semedi tidak mempersoalkan agama dan kepercayaan. Siapa saja yang bisa bergabung atau sendiri-sendiri menjalani praktik itu dan biasanya melibatkan pembimbing yang akan mengarahkan terutama kepada para pemula.
Khalwat berasal dari khulwah dari akar kata khala yang berarti “sunyi” atau “sepi”. Khalwat kemudian berarti keadaan seseorang yang menyendiri dan jauh dari pandangan orang lain.
Rasulullah SAW berkhalwat seorang diri di puncak gunung Hira dalam sebua goa (Goa Hira).
Baca juga: Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa - Dari Salam, Islam, dan ke Istislam
Dalam suatu sirah disebutkan Rasulullah secara rutin bertahun-tahun melakukan khalwat di tempat ini dan pada puncaknya ketika ia menerima wahyu pertama (QS al-'Alaq/96:1-5).
Tidak diperoleh sumber apakah Rasulullah masih terus melakukan khalwat seusai menerima wahyu atau sudah tidak lagi.
Yang diceritakan lebar dalam riwayat ialah Rasulullah Saw ketakutan bercampur beratnya beban yang harus diemban beliau, sehingga isterinya, Khadijah harus mencari orang arif untuk membantu menenangkan Rasulullah seusai mendapatkan wahyu.
Khalwat dalam dunia tasawuf bagian dari upaya spiritual (mujahadah) untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT.
Bedanya dengan pencampuran adalah, khalwat bukanlah tujuan akhirnya untuk memperoleh ketengan jiwa atau batin seperti dalam dalam tradisi meditasi.
Khalwat lebih merupakan media untuk mendekatkan diri dengan Sang Khaliq. Pengamal khalwat tidak bersantai untuk menggapai ketenangan jiwa.
Boleh saja seseorang tidak memperoleh ketenangan jiwa tetapi sudah berhasil mengkhatamkan Alquran atau mengkondisikan diri sebagai ahli ibadah dan ahli dzikir selama beberapa saat.
Baca juga: Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa - Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati
Ketenangan batin bukan merupakan tujuan akhir. Yang menjadi tujuan akhir ialah kedekatan diri dengan Allah Swt (taqarrub ila Allah).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.