TTS Terkini

Upaya Pengenalan PHBS oleh Dinkes TTS Bagi Anak-anak di Posko Pengungsian Bencana Kuatae

Tak hanya orang dewasa, anak-anak yang juga tak luput dari perhatian pemerintah. Lokasi Gor Nekmese yang luas menjadi arena bermain bagi mereka.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY G GOKOK
TRAUMA HEALING - Maya dan Richard, petugas promosi kesehatan di Posko Bencana Kuatae, GOR Nekmese, Kobelete, SoE, sedang melakukan aktivitas untuk trauma healing dan pengenalan PHBS kepada Anak Korban Bencana Longsor Desa Kuatae, Kecamatan Kota SoE, TTS pada Selasa (25/3/2025) 

Laporan POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), melalui bidang promosi kesehatan melakukan inisiatif pemberdayaan anak korban bencana longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota SoE, TTS.

Sejak dilanda bencana longsor, yang terjadi di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten (TTS), sebanyak 104 Kepala keluarga harus diungsikan ke Gor Nekmese, Kobelete, SoE, TTS.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak yang juga tak luput dari perhatian pemerintah. Lokasi Gor Nekmese yang luas menjadi arena bermain bagi mereka.

Maya, Perawat dari UPT Puskesmas Kota SoE, yang juga secara khusus bergerak di bidan promosi kesehatan, bersama rekannya Richard Rehuel Banik, Perawat dari UPT Niki Niki. 

Saat ditemui POS-KUPANG.COM keduanya sedang memberikan penyuluhan sederhana terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada anak-anak pengunsian. 

Baca juga: Tanah di Desa Kuatae Terus Bergerak, Bantuan Kemanusiaan Mulai Berdatangan Bagi Pengungsi


Anak-anak diajarkan materi pola hidup sehat dengan metode bermain sambil belajar. Anak-anak terlihat sangat bersemangat dengan kegiatan yang diinisiasikan dinkes ini.

Menurut Maya, kegiatan ini bertujuan mengisi waktu anak-anak di pengungsian dengan memberikan informasi kesehatan yang dikemas dalam game menarik.

"Sejauh ini kak, tidak ada persiapan untuk kegiatan ini. Kami mencoba sebisa kami untuk tetap bisa berdayakan anak-anak di posko supaya mereka tidak bosan," ujar Maya.

Ia menjelaskan kegiatan di setiap harinya berbeda, yang mereka dilakukan bersama anak-anak di pengungsian. Mulai sosialisasi sederhana terkait pola hidup sehat, bermain bersama dengan mengevaluasi materi sosialisasi yang di jelaskan.

Ia merasa terharu dengan antusias anak-anak. Anak-anak bersemangat dengan game dan hadiah yang diberikan di akhir kegiatan.

"Jadwal pasti tidak ada kaka, kami tetap berusaha buat kegiatan yang menarik tiap harinya agar anak-anak tidak bosan," jelas Maya.

Baca juga: Trauma Healing dan Bantuan Nyata, Aksi YNS untuk Korban Bencana Kuatae TTS 

Keduanya membagi kelompok anak-anak yang belum usia sekolah dibawah pengawasan Ricard.  Anak- anak yang usia SD hingga SMP diawasi oleh Maya.

"Perlakuan tentu sedikit berbeda kaka, Kalau usia sekolah kita bisa kasih materi pola hidup sehat dasar. Sedangkan anak-anak yang belum bersekolah, pengenalan kebiasan sehat melalui cerita," jelas Maya.

Sama halnya dengan Maya, Richard yang ditemui di lapangan bola di Gor Nekmese, ia sedang bercerita dan berdialog dengan anak-anak.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved