Timor Tengah Selatan Terkini
Jalan Putus di Sopo Kabupaten TTS NTT Akibat Hujan Lebat, Warga Minta Perhatian Serius Pemerintah
Cuaca ekstrem berupa hujan lebat menyebabkan Jalan Putus di Sopo Kabupaten TTS NTT, warga minta Perhatian Serius Pemerintah.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE- Jalan negara yang melintasi Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) rusak akibat cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak awal tahun 2025.
Kondisi ini diperparah oleh hujan yang turun tak berhenti selama sepekan ini.
Warga setempat meminta Perhatian Serius terhadap kondisi jalan tersebut.
Berdasarkan data lapangan, terdapat tiga titik lokasi Jalan Putus di Sopo Kabupaten TTS NTT akibat hujan lebat, yakni di Dusun I RT 004, RW 002, dan RT 001 RW 001. Lokasi yang paling parah kerusakannya berada di RT 004 RW 002.
Baca juga: Perdana di NTT, Kadis Dukcapil TTS Imbau masyarakat Manfaatkan Program Dukcapil Drive True
Pada tiga titik jalan rusak tersebut memiliki tingkat kerusakan yang berbeda. Pada lokasi pertama jalan putus akibat longsor.
Warga setempat menggunakan sisi kanan dari arah barat sebagai jalur alternatif penyebarangan.
Pada titik kedua berjarak 1 km dari titik pertama. Lokasi kedua ini terdapat retakan di sebagian jalan, atau sebelah kanan dari arah barat.
Terdapat tiga retakan dengan lebar kurang lebih 10 cm, di ikuti dengan retakan kecil di sekitar retakan yang lebih lebar tersebut.
Retakan ini mengakibatkan penyebrangan melalui satu jalur.
Lokasi kedua berada tak jauh dari lokasi jalan rusak yang ketiga, yang mana hanya berjarak 500 meter.
Kurang lebih seperti lokasi yang pertama, sebagian jalan hilang akibat longsor.
Terdapat lubang sedalam dua meter dan luas area longsor 2x3 meter.
Gersom Tisel (48) warga dusun I, RT 04 RW 02 Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah yang ditemui POS-KUPANG.COM di lokasi.
Baca juga: Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah, Kepala BPBD TTS Imbau Masyarakat Peka Terhadap Tanda Alam
Ia mengatakan kondisi jalan ini disebabkan oleh curah hujan ekstrim dari awal tahun 2025.
"Awalnya terdapat retakan, terus kondisi hujan yang tinggi, struktur tanah disini yang mudah longsor," jelas Gersom.
Bersama warga RT 04 yang saat itu sedang membantu mengarahkan masyarakat yang melintas, ia menjelaskan kondisi ini sudah berlangsung sejak dua bulan yang lalu.
"Sejak awal tahun 2025, dari dinas PUPR sudah datang periksa dan cek. Untuk perbaikan mereka bilang belum ada anggaran," tambah Gersom.
Melkisedek Nomleni (53) warga dusun I, RT 01 RW 01, Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah, yang saat diwawancarai di lokasi longsor di RT 01, ia mengatakan kejadian longsorini terjadi di malam hari.
"Retak sedikit, tapi kejadian di malam hari. Pas pagi kita jalan lihat jalan sudah hilang sebelah," ujar Melkisedek.
Berkaitan dengan respon pemerintah, ia mengatakan Dinas PUPR sudah turun dan meninjau lokasi.
"Kemarin Dinas PUPR dan orang dari kupang. Sudah datang pembersihan pake eksa, dan bor di lokasi ini dengan enam titik yang di bor," jelasnya.
Ia berharap pemerintah bisa cepat mengambil langkah pasti dan perbaikan akses jalan ini.
Ini baru sudah sebagian jalan yang longsor, jika di biarkan lama akan putus total semua akses jalan, apalagi ini merupakan jalan yang menghubungkan indonesia dengan Timor Leste.
Jalan yang sudah putus selama dua bulan ini, tetap dilalui oleh berbagai kendaraan. Sudah ada tanda-tanda perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah melalui dinas PUPR melalui rambu-rambu jalan yang dipasang untuk berhati-hati melintas di titik ini. Meski begitu, proses perbaikan belum juga dilakukan. (Any)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.