Ikatan Arsitek Indonesia NTT Laksanakan MUSPROV ke V

"Forum ini langka karena Pak Budi akhirnya datang berkunjung ke wilayah paling selatan Indonesia," katanya.

Robert pun berguyon bahwa IAI NTT adalah penjaga wilayah selatan yang berhubungan dengan ancaman dari Timor Leste dan Australia. 

"Jadi kalau Bapak tidak datang, kami bergabung ke Australia" guyonnya.

Dalam sambutannya dihadapan semua yang hadir, sebagai Ketua IAI NTT, Robert Rayawulan secara terbuka mengangkat Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni sebagai anggota luar biasa IAI NTT.

"Hari ini saya ingin menjadikan ibu Emi atau meminta kesediaan Ibu Emi menjadi anggota luar biasa ikatan arsitek NTT," tegasnya.

Dirinya menuturkan NTT punya 14 ragam budaya arsitektur tradisional dan itu merupakan kekayaan NTT.
"Tentu dengan tema ini kita berharap bahwa kita harus menjaga keberkahan dan keberlanjutannya. Di tangan arsiteklah semua itu bisa kita pelihara dan kita lestarikan," tutur Robert.

Menurutnya tema ini untuk membawa semua arsitek pada satu kesadaran baru, untuk terus berjuang menjadi lebih berintegritas.

"Integritas itu ada isinya bertanggung jawab, mandiri, jujur, adil dan lain-lain," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa arsitek itu adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk menciptakan lingkungan binaan yang lebih baik, untuk memulihkan Firdaus yang hilang. Sehingga integritas paling hakiki sebenarnya ada kesadaran itu sendiri.

Robert pun mengapresiasi untuk semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah mendukung selama ini hinggap terselenggaranya kegiatan Musprov V IAI.

"Semua teman-teman yang sudah mendukung saya sebagai ketua selama ini menjalankan dua periode kepengurusan IAIN, saya sampaikan terima kasih," ujarnya.

Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni mengatakan kegiatan ini mengingatkan dirinya pada memori tempo dulu kaetika ada kegiatan IAI, dirinya menjadi panitia-panitia kecil.

"Terima kasih banyak saya bisa hadir di sini. Saya pikir NTT sangat membutuhkan teman-teman," kata Emi.
Ia mengatakan NTT punya keragaman yang luar biasa Indonesia Mini. Dan saat ini telah terjadi perubahan, ketika masyarakat tidak cukup memahami tentang kebutuhan mereka.
"Mereka menganggap bahwa ketika rumah, hanya bangunan tembok dan atap seng itu sudah selesai," kata Emi.
Emi mengatakan suatu saat tidak menjadi politisi, ia dapat kembali menjadi seorang arsitek. Lebih tepat menjadi arsitek di bidang politik.

Menurutnya perempuan harus memiliki figur untuk kepemimpinan perempuan.

"Khusus di NTT dan saya tetap bersedia untuk hadir menjadi inspirasi bagi banyak perempuan tidak saja di bidang arsitektur, tapi juga di bidang politik, " katanya.